Sukses

Demi Perangi Polusi, Kota Ini Tutup 185 Perusahaan

encemarah udara telah menyebabkan 8.752 kasus kematian prematur di Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Xi'an.

Liputan6.com, Shanghai - Pemerintah kota Beijing, China, dilaporkan menutup atau merelokasi 185 perusahaan dalam enam bulan pertama 2015. Semua itu dilakukan pemerintah setempat guna memerangi polusi yang kian parah di negaranya.

Melansir laman Shanghai Daily, Minggu (19/7/2015), Beijing diprediksi akan menutup atau memindahkan 300 perusahaan yang mengundang polusi di kotanya hingga akhir tahun ini.

Penutupan perusahaan itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit akibat polusi udara di kalangan penduduk. Demi mengatasi polusi udara yang kian parah, pemerintah Beijing juga menutup 60 pasar tradisional.

Pemerintah China juga merombak 10 pasar demi menekan potensi polusi udara yang ada. Hingga akhir 2015, pemerintah Beijing diperkirakan akan menutup 8.500 toko di pasar-pasar yang menjadi penyebab polusi udara.

Pencemaran lingkungan akibat industrialisasi memang telah menjadi salah satu fokus pemerintah belakangan ini. Maklum, menurut Bank Dunia, China memiliki 16 dari 20 kota paling tercemar di permukaan bumi.

Pemerintah China juga akan mengumumkan subsidi, perubahan nilai pajak, standar efisiensi energi dan pengendalian polusi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan.

Parlemen China menjanjikan penghargaan bagi para pemimpin yang mampu meningkatkan efisiensi energi dan pengurangan emisi sekaligus meningkatkan penggunaan batu bara yang ramah lingkungan.

Pemerintah juga akan mengetatkan kebijakan subsidi untuk pembelian kendaraan menggunakan energi yang terbarukan. Seluruh penduduk China harus bergerak cepat mengatasinya mengingat pencemaran udara tak hanya mengganggu kesehatan tapi juga stabilitas ekonomi negara.

Laporan penelitian Greenpace dan School Public Health Peking University menunjukkan, pencemarah udara telah menyebabkan 8.752 kasus kematian prematur di Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Xi'an. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini