Sukses

Selalu Mangkir Rapat, Ini Sindiran Anggota DPR Buat Bos PLN

Direktur Utama PLN selalu absen dalam Rapat Panja maupun Rapat Kerja dengan DPR dengan alasan yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Panitian Kerja (Panja) Asumsi Dasar, Kebijakan Fiskal, Pendapatan, Defisit dan Pembiayaan antara Badan Anggaran (Banggar) DPR dan pemerintah terpaksa diskorsing atau ditunda sampai Selasa (30/6/2015) pekan depan. Penyebabnya karena Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir mangkir dalam rapat tersebut.

Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/5/2016), rapat panja ini dimulai sejak pukul 15.00 WIB sampai 16.30 WIB. Rencananya rapat tersebut akan membahas soal subsidi listrik dan dihadiri Bos PLN selain pokok-pokok kebijakan fiskal dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Sayangnya, Sofyan absen dalam rapat penting tersebut dengan alasan dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi). Alasan ini dinilai Wakil Ketua Banggar DPR, Said Abdullah sangat klasik.

"Saya skor rapat ini sampai 30 Juni karena terpaksa menunggu Dirut PLN untuk kebijakan subsidi listrik. Tapi Dirutnya tidak bisa hadir karena dipanggil Presiden, alasan klasik. Janji terus, mudah-mudahan ke Presiden betul bukan Presiden yang lain," sindir dia.

Kata Said, Direktur Utama PLN selalu absen dalam Rapat Panja maupun Rapat Kerja dengan DPR dengan alasan yang sama. Hal ini mengundang perdebatan dan kekhawatiran kinerja Sofyan Basyir ikut terganggu. "Kalau setiap hari dipanggil Presiden kapan bangun pembangkit listriknya," ujarnya.

Dia mengaku DPR sangat mengerti dengan kondisi tersebut. Namun parlemen dan pemerintah mempunyai waktu ketat untuk merampungkan penyusunan RAPBN 2016. Bahkan Said bertanya-tanya ketidakhadiran Sofyan Basyir lantaran takut dengan DPR.

"Tidak usah takut, kita kan sama-sama orang, masa mau makan orang. Jadi saya putuskan rapat panja ini diskor sampai 30 Juni, dan besok (25/6/2015) rapat panja daerah dan pusat pukul 14.00 WIB," cetus Said. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini