Sukses

Kerja Pemerintah Dianggap Berhasil Jika Orang Kaya Naik Angkutan

Kemenhub memastikan program transportasi perkotaan dapat berhasil apabila pemerintah dapat menggerakkan orang kaya menggunakan angkutan umu

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan program transportasi perkotaan dapat berhasil apabila pemerintah dapat menggerakkan orang kaya menggunakan angkutan umum.

Keseriusan ini ditunjukkan dengan agresifitas pembangunan transportasi massal di 2014.

Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan Kemenhub, Djoko Sasono mengatakan saat ini sebanyak 52% dari total penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.

Jumlah tersebut akan terdorong naik hingga 60% pada 2020 sehingga penumpang dan barang akan mengalami peningkatan secara luar biasa.

"Program pemerintah bisa dikatakan berhasil kalau orang-orangkaya naik angkutan umum. Karena saat ini mayoritas pengguna angkutan umum adalah kalangan menengah ke bawah," ungkap dia saat Diskusi Transportasi Perkotaan di Jakarta, Jumat (14/3/2014).

Lebih lanjut Djoko mengimbau kepada orang-orang kaya untuk mulai menerapkan ASI, yakni Avoin (menghindarkan pergi jauh atau kurangi jarak), Shift (pindah atau ganti ke transportasi publik) dan Improve (memperbaiki kualitas kendaraan).

"Makanya Jakarta sudah mewacanakan supaya ada PSO untuk angkutan perkotaan. Kan tidak mau kalau gaji kita lebih banyak diserap ke transport," ujarnya.

Di beberapa negara, tambah dia, sudah menggratiskan angkutan umum sehingga jatah transportasi dari penghasilannya bisa untuk membayar pajak.

Tahun ini, Djoko menyebut, pemerintah merencanakan pengembangan angkutan massal di enam kawasan aglomerasi. Angkutan ini berupa Bus Rapid Transit (BRT) layaknya Bus Transjakarta.

Wilayah tersebut antara lain, ada di Mebidangro (Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo), Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung Metropolitan Area (Cimahi, Bandung, Sumedang), Surabaya Metropolitan Area (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), serta Mammanisata (Makassar, Maros, Sungguminasa, Takalar).

"Pengadaan bus untuk Jabodetabek 120 unit (3 koridor masing-masing 40 unit), Mebidangro 30 unit, Surabaya MA 30 unit, Bandung Raya 30 unit, Sarbagita 30 unit dan Mammanisata 30 unit," jelas Djoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini