Sukses

100 Juta Warga Miskin Bisa Mengerti jika Harga BBM Naik

"Jadi kenapa harus takut, karena ini keputusan yang signifikan tapi kapan lagi sebab ini momen yang terbaik," kata Ketua Umum Kadin.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemerintah harus mengambil langkah berani untuk kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun ini. Para pengusaha mengklaim ratusan juta masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan hampir miskin akan mengerti keputusan kenaikan harga BBM tersebut.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto mengungkapkan, subsidi BBM merupakan penyakit yang membuat anggarann pemerintah setiap tahun membengkak dan berujung pada beban fiskal Indonesia.

"Tahun ini adalah waktu yang paling baik untuk itu (menaikkan harga BBM) karena pemerintahan sekarang kan tidak akan berlanjut lagi. Jangan kita meninggalkan beban berat untuk pemerintahan baru," imbau dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (2/3/2014).

Kata SBS, begitu dia kerap disapa, pengurangan dan pengalihan anggaran subsidi BBM untuk infrastruktur misalnya akan memberikan banyak manfaat, terutama pembukaan lapangan pekerjaan. "Jadi kenapa harus takut, karena ini keputusan yang signifikan tapi kapan lagi sebab ini momen yang terbaik," terang dia.

SBS yakin masyarakat Indonesia pasti akan mengerti maksud dan tujuan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut. Syaratnya, pemerintah secara intensif memberikan penjelasan kepada masyarakat umum.

Pemerintah juga diminta untuk menyediakan pekerjaan bagi warga miskin serta sejumlah bantuan dengan cara-cara yang bisa baru. "Daripada memberikan subsidi BBM tapi banyak diselundupkan, kebocoran dan salah sasaran, lebih baik kita jelaskan ke masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya dalam acara ANZ Economic Outlook 2014, Menteri Keuangan Chatib Basri tak berkutik ketika dipaksa menjawab pertanyaan soal kemungkinan penyesuaian kembali harga BBM bersubsidi di tahun ini.

"Jawaban demokratisnya harga BBM harus dinaikkan tahun ini, karena total subsidi BBM kita sebesar Rp 250 triliun," ungkap dia.

Namun mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu mengingatkan bahwa kenaikan harga BBM akan memberikan dampak terhadap peningkatan inflasi dan tingkat kemiskinan di Indonesia. "Risikonya inflasi. Kalau inflasi naik, harga barang juga naik dan akan berimbas kepada 100 juta orang yang hidup di garis kemiskinan atau hampir miskin," jelas Chatib.

Oleh karena itu apabila kebijakan ini terealisasi, sambung dia, pemerintah harus memikirkan pemberian kompensasi bagi masyarakat miskin tersebut.(Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.