Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi Sebut Lionel Messi Kurang Respek ke Klub Prancis, Apa Penyebabnya?

Megabintang asal Argentina Lionel Messi dikritik oleh Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi. Meski sudah tak bekerja sama di Parc des Princes, ada sikap La Pulga yang rupanya kurang disukai oleh pebisnis Qatar selama ia berkarier dengan Les Parisiens.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 11 Jan 2024, 22:00 WIB
Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi melontarkan kritik kepada Lionel Messi, meski sang pemain sudah tak berkarier di Parc des Princes. (AFP/Stepahnie De Sakutin)

Liputan6.com, Jakarta - Lionel Messi dikritik oleh Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi. Meski sudah tak bekerja sama di Parc des Princes, ada sikap La Pulga yang rupanya kurang disukai oleh pebisnis Qatar selama ia berkarier dengan Les Parisiens.

Sekadar informasi, Messi sejatinya belum lama berpisah dengan PSG. Dia baru saja pindah ke klub MLS Inter Miami setelah kontraknya dengan Paris Saint-Germain berakhir pada pertengahan tahun lalu.

Megabintang asal Argentina itu tercatat menghabiskan waktu dua tahun mengenakan seragam Les Parisiens. Dia telah tampil dalam total 75 pertandingan di semua kompetisi serta menyumbangkan 32 gol dan 35 assists di bawah namanya.

Messi juga sempat mengecap pengalaman manis di tengah periode kerjanya bersama PSG. Dia mengantar Timnas Argentina keluar sebagai juara Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis di final.

Sayangnya, momen itu diam-diam justru menjadi titik keretakan hubungan La Pulga dengan Les Parisiens. Pesepak bola berusia 36 tahun sempat melontarkan komentar bernada kurang suka terhadap klubnya lantaran tidak memberi penghargaan atas keberhasilan dia memenangkan Piala Dunia.

"Saya adalah satu-satunya pemain yang tidak menerima pengakuan dari klub jika dibandingkan dengan 25 rekan setim saya lainnya," ucap Lionel Messi kepada Olga September lalu, sebagaimana dilansir dari SportBible.

2 dari 4 halaman

Ada Masalah dengan Petinggi PSG

Lionel Messi yang baru kembali dari libur panjang setelah ajang Piala Dunia 2022 langsung tancap gas dengan menjadi sosok bintang pertandingan sekaligus mampu menyumbang satu gol untuk kemenangan PSG. (AP Photo/Francois Mori)

Menurut laporan, pria pemenang Ballon d'Or delapan kali itu sebenarnya mendapat penghormatan khusus dari koleganya di Paris Saint-Germain usai kembali dari istirahat pasca kemenangan di Piala Dunia.

Namun, Lionel Messi nampaknya tetap bermasalah dengan petinggi klub. SportBible menyebut La Pulga kala itu ingin mempersembahkan Piala Dunia di Parc des Princes sebelum pertandingan.

Sayangnya, PSG khawatir langkah itu bakal memunculkan reaksi negatif lantaran Messi mengalahkan Prancis dan rekan setimnya Kylian Mbappe di final.

Klarifikasi terkait hal itu pun sudah disampaikan oleh Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi sesaat setelah sang pemain mengeluarkan komentarnya pada September. Bos Les Parisiens menyebut pihaknya sudah berupaya melakukan perayaan saat latihan dan secara personal.

"Seperti yang dilihat semua orang, karena kami bahkan mempublikasikan video (soal ini), kami (pihak klub) merayakan (kemenangan) Messi saat latihan, dan kami juga merayakannya secara personal," ujar Al-Khelaifi kepada RMC Sport, dikutip dari SportBible.

"Akan tetapi dengan hormat, kami adalah klub Prancis. Tentu saja (bakal menjadi sesuatu yang) sensitif jika merayakan hal itu di stadion. Kami harus menghormati negara yang dia kalahkan, rekan setimnya di Prancis, dan juga pendukung kami," sambung bos PSG.

3 dari 4 halaman

Kritikan Terhadap Messi Berlanjut

PSG mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola mencapai 66,5 persen. Selain itu, klub ibu kota itu juga mampu melepaskan sembilan tembakan dengan enam di antaranya mengarah tepat ke gawang Angers. (AP Photo/Francois Mori)

Kini, setelah kepergian Lionel Messi dari PSG, krtikan terhadap megabintang Argentina rupanya tetap ada. Nasser Al-Khelaifi bahkan berani menyebut sang juara Piala Dunia bersikap kurang hormat terhadap mantan klubnya.

Penilaian tersebut juga disinyalir merupakan buntut dari komentar La Pulga soal situasinya di Parc des Princes. Dalam wawancara dengan ESPN beberapa waktu lalu, Lionel Messi membandingkan situasi ia dan keluarganya kala masih berkarier di PSG dan setelah pindah ke Inter Miami.

"Inilah yang saya cari ketika saya membuat keputusan dengan keluarga. Setelah dua tahun yang sulit di PSG, faktanya kami memang mengalami kesulitan di sana," ucap eks bintang Barcelona.

"Sekarang kami bahagia, bukan hanya karena hasil pertandingan di lapangan, melainkan juga karena kehidupan sehari-hari dengan istri saya, anak-anak saya, dan gaya hidup kami," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Jawaban Nasser Al-Khelaifi

Paris Saint-Germain dibeli oleh Qatar Sports Investments pada 2011 silam. Grup yang dipimpin oleh Nasser Al-Khelaifi merupakan anak usaha dari Otoritas Investasi Qatar, yang mengelola kekayaan negara. Tak heran jika PSG memiliki dana yang melimpah. (AFP/Kenzo Tribouillard)

Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi sontak kembali melemparkan balasan terhadap Lionel Messi. Dia menilai sang pemain harusnya mengungkap kesulitan ketika masih berada di klub, bukan ketika sudah berpisah dari klub.

"Dia bukan orang jahat, tetapi saya tidak menyukainya," ucap Al-Khelaifi kepada RMC Sport.

"Saya akan mengatakan ini, bukan hanya untuk dia tetapi bagi semua pemain: kita harusnya berbicara (menyampaikan kesulitan) ketika kita masih berada di sana (di klub), bukan ketika sudah pergi. Itu bukan gaya kami."

"Saya sangat menghormati dia (Lionel Messi). Akan tetapi, jika seseorang berbicara buruk soal Paris Saint-Germain setelah kepergiannnya, maka itu tidak baik. (Sikap) itu tidak menghormati (klub)," tegas dia.

Lebih lanjut, Nasser Al-Khelaifi pun kembali menyinggung perkara selebrasi Piala Dunia, Presiden PSG kembali menegaskan alasannya di masa lampau. Ia mengklaim pilihan itu diambil lantaran tak ingin seluruh suporter di stadion berbalik menentang La Pulga.

"Jika ada yang membahas fakta kami kurang merayakan (keberhasilan) dia setelah memenangkan Piala Dunia, kita ada di Prancis dan dia menang melawan Kylian (Mbappe). Kami adalah klub Prancis. Saya juga tidak ingin seluruh stadion menentangnya," kata Al-Khelaifi menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya