Top 3: Daftar Top Gainers-Losers 31 Juli-4 Agustus 2023 Bikin Penasaran

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 6 Agustus 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Agu 2023, 10:20 WIB
Layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan ditutup bervariasi. Pada periode 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,69 persen pada level 6.852,842 dari level 6.900,230 pada pekan sebelumnya.

Sementara, rata-rata nilai transaksi harian Bursa naik 15,63 persen menjadi Rp 11,631 triliun dari Rp 10,059 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 37,29 persen menjadi 22,507 miliar lembar saham dari 16,394 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55 persen menjadi 1.139.039 transaksi dari 1.287.785 transaksi pada pekan lalu

Artikel simak daftar top gainers-losers 31 Juli-4 Agustus 2023 menyita perhatian pembaca di saham pada Sabtu, 5 Agustus 2023. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu (6/8/2023):

1.Simak Daftar Top Gainers dan Losers 31 Juli-4 Agustus 2023

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan ditutup bervariasi. Pada periode 31 Juli sampai dengan 4 Agustus 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,69 persen pada level 6.852,842 dari level 6.900,230 pada pekan sebelumnya.

Sementara, rata-rata nilai transaksi harian Bursa naik 15,63 persen menjadi Rp 11,631 triliun dari Rp 10,059 triliun pada penutupan pekan yang lalu.

Kemudian, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan turut meningkat 37,29 persen menjadi 22,507 miliar lembar saham dari 16,394 miliar lembar saham pada penutupan pekan yang lalu.

Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan mengalami perubahan sebesar 11,55 persen menjadi 1.139.039 transaksi dari 1.287.785 transaksi pada pekan lalu

Berita selengkapnya baca di sini

2 dari 3 halaman

2.Saham Apple Anjlok Usai Rilis Laporan Pendapatan, Terburuk pada 2023

CEO Apple Tim Cook dengan iPhone 13 Pro Max dan Apple Watch Series 7 selama acara khusus di Apple Park di Cupertino, California (14/9/2021). Dalam acara peluncuran, Tim Cook bangga engumumkan generasi iPhone terbaru kami, yaitu iPhone 13. (Brooks Kraft/Apple Inc. /AFP)

Saham Apple turun 4,8%  sehari setelah perusahaan membagikan laporan pendapatan kuartal ketiga fiskal yang melaporkan perkiraan penurunan pendapatan pada kuartal September. Ini akan  menjadi yang keempat berturut-turut bagi perusahaan.

Penurunan saham Apple menjadi hari terburuknya sejauh ini di tahun 2023, dan kerugian terbesar sejak 29 September tahun lalu. Pasar saham tercatat naik 40% sepanjang tahun ini.

Penghasilan Apple mengalahkan ekspektasi pada laba maupun pendapatan, tetapi penjualan keseluruhan turun 1% karena penjualan iPhone, iPad, dan Mac menurun.

Saham turun setelah perusahaan mengatakan pihaknya mengharapkan penjualan serupa pada kuartal September. Meskipun itu menandakan bahwa penjualan iPhone akan lebih baik daripada penurunan 2% dari tahun ke tahun.

Penurunan perangkat keras Apple membayangi kinerja yang kuat di divisi layanan menguntungkan perusahaan, yang tumbuh 8% dan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat lagi di kuartal saat ini.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.WNA Dipermudah Beli Properti di Indonesia, Begini Respons Ciputra Development hingga Intiland

Maket perumahan yang ditawarkan saat pameran properti di Jakarta, Kamis (21/11/2019). Uang muka yang semula minimal lima persen menjadi satu persen melalui program Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN mengeluarkan aturan untuk mempermudah warga negara asing (WNA) memiliki aset atau rumah tinggal di Indonesia, syaratnya hanya membutuhkan paspor. Lantas, bagaimana dampaknya terhadap emiten properti? 

Direktur Independen PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Tulus Santoso menuturkan, kebijakan pemerintah yang mempermudah WNA memiliki aset properti di Indonesia menjadi angin segar bagi CTRA karena dapat menciptakan ceruk pasar baru pada masa mendatang. Dalam hal ini, segmen konsumen  Ciputra Development akan bertambah, sehingga peluang peningkatan kinerja emiten tersebut menjadi lebih terbuka.

Tulus optimistis permintaan properti dari konsumen WNA akan tumbuh seiring kebijakan terbaru dari pemerintah. "Mestinya pertumbuhan akan positif, karena properti masih menjadi tren investasi unggulan secara global," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, 5 Agustus 2023.

Berita selengkapnya baca di sini

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya