Sukses

Jangkau Investor Kecil, Dian Swastatika Mau Stock Split Rasio 1:10

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:10. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 10 saham baru saat stock split.

Liputan6.com, Jakarta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Perseroan akan menggelar stock split dengan rasio 1:10. Artinya, setiap pemegang satu lembar saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi 10 saham baru saat stock split.

Saat ini, perseroan memiliki 770.552.3201 lembar saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan, dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Setelah stock split dengan rasio 1:10, maka saham-saham yang diterbitkan dan disetor dalam perseroan akan berubah menjadi 7.705.523.2002 lembar dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

Manajemen perseroan beranggapan, harga saham Perseroan saat ini relatif sangat tinggi. Hal tersebut menyebabkan nilai pembelian untuk 1 lot saham perseroan hanya dapat terjangkau bagi sebagian kecil investor dan perdagangan saham Perseroan menjadi tidak likuid.

"Stock Split diharapkan dapat meningkatkan minat investor untuk membeli saham Perseroan, meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan, meningkatkan likuiditas saham Perseroan, dan mendukung pertumbuhan nilai Perseroan," ungkap manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (17/5/2024).

Sehubungan dengan Stock Split, Perseroan telah menerima persetujuan prinsip dari BEI berdasarkan surat No. S-04361/BEI.PP2/05-2024 tanggal 7 Mei 2024. Selanjutnya, perseroan akan meminta restu pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 Juni 2024.

Berikut jadwal pemecahan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk:

  • Permohonan persetujuan prinsip Stock Split ke BEI: 13 April 2024
  • Penerimaan persetujuan prinsip Stock Split dari BEI: 7 Mei 2024
  • Penyampaian agenda RUPSLB ke OJK: 8 Mei 2024
  • Pengumuman RUPSLB: 17 Mei 2024
  • Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Stock Split: 17 Mei 2024
  • Daftar Pemegang Saham yang berhak untuk menghadiri RUPSLB: 31 Mei 2024
  • Pemanggilan RUPSLB: 3 Juni 2024
  • RUPSLB: 25 Juni 2024
  • Pengajuan permohonan pencatatan saham dengan nilai nominal baru: 4 Juli 2024
  • Keterbukaan Informasi sehubungan dengan pelaksanaan Stock Split: 11 Juli 2024
  • Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi: 17 Juli 2024
  • Mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi: 18 Juli 2024

Informasi saja, perseroan saat ini sedang dalam proses untuk melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dengan total nilai emisi sebesar Rp 1,5 triliun. Pelaksanaan Stock Split tidak menimbulkan dampak terhadap penerbitan obligasi dan sukuk tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemegang Saham Alfamart Siap-siap Ketiban Rejeki 12 Juni 2024

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau lebih dikenal dengan merek Alfamart, mencatatkan kenaikan pendapatan bersih 10,34 persen pada 2023. Emiten dengan kode saham AMRT ini mampu mecetak pendapatan bersih Rp Rp 106,94 triliun sepanjang 2023 dari sebelumnya yang tercatat Rp 96,925 triliun.

Peningkatan tersebut juga diiringi dengan kenaikan laba usaha yang tumbuh 17,49 persen untuk periode yang sama. Laba usaha Alfamart yercatat Rp 3,77 triliun pada 2022 dan kemudian meningkat menjadi Rp 4,43 triliun di 2023.

Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tomin Widian mengungkapkan, pencapaian positif dalam kinerja keuangan 2023 tersebut mencerminkan pertumbuhan yang stabil dalam penjualan produk dan juga layanan.

“Peningkatan ini juga didorong oleh penambahan jumlah gerai Perseroan dan entitas anak sepanjang tahun 2023," ungkap Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tomin Widian dalam public expose yang ditulis pada Jumat (17/5/2024).

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hasil laba tersebut kemudian disepakati untuk dibagikan sebagai dividen sebesar 35 persen atau senilai Rp 1,19 triliun. 

“Hasil Keputusan RUPS tadi, jumlah deviden persaham yang akan dibagikan yaitu sebesar Rp 28,68 atau totalnya Rp 1.190.929.619.380, dan akan dibagikan pada 12 Juni 2024,” tuturnya.

Bukan soal pendapatan bersih dan soal laba usaha saja yang naik, Alfamart juga mencatatkan adanya peningkatan jumlah asset perusahaan. Yakni tumbuh 11,4 persen atau Rp34,2 triliun.

3 dari 3 halaman

Mau Bangun 1.000 Gerai Tahun 2024

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart menyiapkan capital expenditure (Capex) sepanjang 2024 di angka Rp 4,5 triliun. Emiten dengan kode saham AMRT ini optimistis dengan dana tersebut bisa membuka 1.000 gerai baru.

“Kami fokus membuka 1.000 gerai, dengan persentase paling besar berada di luar Pulau Jawa. Dengan capex berkisar Rp 4,5 triliun,”ungkap Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian, ditulis Jumat (17/5/2024).

Untuk realisasinya, Tomin mengungkapkan, pada kuartal I 2024 dari capex sebanyak Rp 4,5 triliun, sudah digunakan berkisar Rp 1 triliun. Dana tersebut diperuntukan untuk pembukaan gerai baru Alfamart serta memperpanjang sewa gerai lama.

Di samping itu juga, capex akan digunakan untuk membuka dua gudang baru di daerah Gorontalo. Sehingga, diharapkan mampu mengangkat kembali kinerja perusahaan di 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.