Survei Median: Kekhawatiran Orangtua Terhadap Rencana Sekolah Tatap Muka Masih Tinggi

Berdasarkan survei dtemukam bahwa tingkat kekhawatiran orang tua apabila anak-anaknya mengikuti belajar di sekolah, cukup tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 20:46 WIB
Orang tua murid saat menjemput di halaman sekolah usai mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Klender, Jakarta, Senin (30/8/2021). Kegiatan(merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Lembaga survei Median mengeluarkan hasil survei terbarunya terkait kebijakan pembatasan sosial dan program vaksinasi covid-19. Salah satunya tentang kebijakan pembelajaran jarak jauh dan pemberlakukan sekolah tatap muka. 

Berdasarkan survei dtemukam bahwa tingkat kekhawatiran orang tua apabila anak-anaknya mengikuti belajar di sekolah, cukup tinggi.

Direktur eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan, hal itu terjadi karena potensi penularan covid-19 di sekolah masih mungkin terjadi. 

"Ketika kami tanyakan, bila sekolah sudah tatap muka, apakah anda khawatir dengan potensi penularan covid-19 di sekolah? Ternyata sebanyak 60,7 persen orang tua merasa khawatir dengan potensi penularan virus COVID-19 di sekolah. Sedangkan 24,3 persen merasa tidak,"terangnya, Kamis (9/9/2021). 

Rico juga mengungkapkan sejumlah alasan responen. Sekitar 20 persen beralasan karena pandemi Covid-19 masih belum berakhir. 

 

2 dari 2 halaman

Belum Semua Divaksin

Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMAN 1 Kota Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021). Dinas Pendidikan Provinsi Banten uji coba PTM di SMA di Kota Tangerang secara terbatas dengan sistem bergiliran serta menerapkan protokol kesehatan ketat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebanyak 14 persen respnden beralasan karena belum semua orang divaksinasi Covid-19. Sedangkan ada 12 persen responden menilai penularan Covid-19 sangat cepat. 

"Selanjutnya, 10 persen responden khawatir protokol kesehatan masih longgar, 4,0 persen khawatir menularkan orangtua, 2,3 persen khawatir kehadiran varian Delta," katanya. 

Survei ini dilakukan pada 19-26 Agustus 2021 dengan melibatkan 1.000 responden. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya