Jalan Terjal Pemerintahan, Jokowi Perlu Reshuffle Kabinet

Dia menyebut, sebagai pendukung Jokowi, pihaknya siap menghadapi hal sulit yang tengah dialami Jokowi.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Des 2020, 12:41 WIB
Jokowi telah menginstruksikan kepada Kapolri untuk segera mencari tahu siapa pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, Jakarta, Selasa (11/4). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Relawan Jokowi menyatakan siap memastikan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin aman hingga 2024 sesuai amanat konstitusi, meski dianggap hidup berdampingan dengan bahaya.

Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Antar-Lembaga Sekretaris Nasional Jokowi Dono Prasetyo menyebut hal itu, sekaligus mengutip pernyataan Presiden pertama RI Bung Karno.

"Sejarah seperti berulang. Situasi berat hari-hari ini mengingatkan kita pada pidato Bung Karno tahun 1964, Tahun Vivere pericoloso (Tavip). Benar, pemerintahan Jokowi hari ini sedang menjalani, apa yang digambarkan pidato Bung Karno tersebut, yakni 'hidup menyerempet bahaya'," ujar Dono dalam keterangannya, Minggu (13/12/2020).

Dia menyebut, sebagai pendukung Jokowi, pihaknya siap menghadapi hal sulit yang tengah dialami Jokowi. Menurutnya, nilai relawan diuji saat yang didukung menghadapi kesulitan besar seperti sekarang.

"Utamanya ketika ada serangan pada figur Jokowi, baik sebagai Presiden maupun sebagai pribadi," kata dia.

Dia mengatakan, Sekretaris Nasional Jokowi siap mendukung Jokowi dalam kondisi apapun. Tak hanya mendukung, dia juga menyatakan pihaknya siap menyumbangkan beberapa pemikiran strategis.

Pertama, kata dia terkait kinerja kabinet. Para relawan menurutnya mencermati, jalan terjal Jokowi dalam menjalankan program-programnya lantaran sejumlah menteri diproses KPK. Dijeratnya dua menteri Jokowi terjadi saat pemerintah menghadapi pandemi Covid-19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Reshufle Kabinet

Dia pun menyebut, jalan satu-satunya yang harus dilakukan Jokowi adalah reshufle kabinet, agar tetap bisa menjalani program meski di tengah pandemi. Menurutnya, Jokowi memiliki hak prerogratif dalam merombak para pembantunya di pemerintahan.

"Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan mengadakan reshuffle kabinet, dengan mengutamakan kompetensi dan integritas calon menteri pengganti," kata dia.

Dia menyebut, terkait dengan reshufle kabinet ini, pihaknya siap juga memberikan dukungan. Dia juga mengaku siap mengajukan nama relawan yang kompeten jika dibutuhkan.

"Bagi relawan, jabatan adalah amanah, dan bagaimana akselerasi program bisa berjalan secara terukur, bukan semata-mata menyalurkan aspirasi kekuasaan," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya