6 Pesepak Bola Top yang Kerap Gagal di Laga Final, Termasuk Paolo Maldini

Paolo Maldini termasuk dalam 6 pesepak bola top yang mendapat cap pecundang dari media Spanyol.

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 27 Apr 2020, 10:10 WIB
2. Paolo Maldini (AC Milan) - Saat sang legenda memutuskan untuk pensiun, saat itu pula nomor tiga diistirahatkan. Persembahan 26 trofi untuk klub kota Milan itu membuat I Rossoneri layak memberikan penghormatan tinggi untuknya. (AFP/Emilio Andreoli)

Jakarta - Menjadi pesepak bola top dengan label legendaris bukan perkara mudah. Mereka harus jatuh bangun untuk mencapai puncak karier di dunia sepak bola. 

Meski menghadirkan banyak trofi, tak sedikit pesepak bola top yang menelan pil pahit di partai final. Seperti dilanir Give Me Sport, Minggu (26/4/2020), Paolo Maldini adalah satu di antara legenda sepak bola yang kerap merasakan kekalahan di final.

Padahal mantan kapten AC Milan ini termasuk dalam satu di antara bek terhebat dalam sejarah sepak bola. Ia telah memenangkan lima trofi Liga Champions, tujuh Scudetto, serta 13 gelar utama lainnya.

Namun, Maldini juga kerap mengalami kekalahan pahit pada beberapa laga final, beberapa di antaranya adalah di Liga Champions dan Piala Dunia.

"Saya meraih banyak kemenangan, tetapi saya juga merasakan kekalahan di tiga final Liga Champions, Piala Super Eropa, final Piala Dunia, final Piala Eropa, dan semifinal Piala Dunia," kata Maldini.

Namun, Paolo Maldini tak sendiri, media Spanyol, Marca juga menyebutkan fakta ada sejumlah pesepak bola top dan mendapat cap pencundang dari dunia sepak bola. Berikut rangkumannya.

2 dari 6 halaman

1. Javier Mascherano

Javier Mascherano menjadi bagian dari skuat Liverpool pada 2007-2010, Pada musim 2010 Mascherano memilih bergabung dengan Barcelona hingga saat ini. (AFP/Andrew Yates)

Javier Mascherano mungkin telah memenangkan 20 trofi utama dalam kariernya. Tetapi dia juga mewakili generasi frustasi Timnas Argentina.

Mantan pemain Barcelona itu telah kalah dalam 11 laga final bersama tim Tango. Ini lebih banyak satu kali dibandingkan Lionel Messi. Dari 11 laga final tersebut di antaranya adalah final Piala Dunia 2014 dan empat final Copa America 2004, 2007, 2015, dan 2016.

3 dari 6 halaman

2. Patrice Evra

2. Patrice Evra (Januari 2006) - MU mendapatkan bek kiri ini dari Monaco seharga 7 juta poundsterling. Bersama Setan Merah, pria Prancis itu sukses meraih lima gelar Liga Premier Inggris dan satu Piala Champions. (AFP/Andrew Yates)

Patrice Evra meraih 21 gelar juara yang tersusun rapi di kabinet trofi miliknya. Namun, pemain berpaspor Prancis itu kerap menelan kekalahan pada partai final di final Liga Champions, bahkan lebih sering dibandingkan pemain mana pun dalam sejarah.

Evra merasakan pil pahit pada final Liga Champions 2004, 2009, 2011, dan 2015. Ia juga termasuk skuat Timnas Prancis yang kalah dari Portugal pada final Piala Eropa 2016.

4 dari 6 halaman

3. Michael Ballack

Michael Ballack (newsrevealer)

Michael Ballack merupakan legenda sepak bola Jerman. Namun, pada 2002 ia terpaksa melihat Bayer Leverkusen finis di posisi kedua Bundeliga, kalah di final DFB Pokal dan Liga Champions. Ia juga menyaksikan Jerman kalah di final Piala Dunia 2002.

Kejadian ini berulang pada 2008 ketika Ballack kalah dalam dua partai final berurutan yakni Liga Champions dan Piala Eropa 2008.

5 dari 6 halaman

4. Alessandro Del Piero

Ikon Juventus, Alessandro Del Piero (Foto / Reza Bachtiar)

Alessandro Del Piero merupakan penyumbang banyak trofi bagi Juventus dan Timnas Italia. Namun, sang pemain juga kerap menderita kekalahan pada final.

Ia pernah kalah dalam final Liga Champions 1997, 1998, dan 2003. Selain itu, Del Piero juga sempat merasakan kekalahan di final Piala Eopa 2000.

6 dari 6 halaman

5. Gianluigi Buffon

Kiper Juventus, Gianluigi Buffon, tampak sedih ketika melewati piala Liga Champions di Stadion Millennium, Sabtu (3/6/2017). Juventus kalah 1-4 dari Real Madrid. (AFP/Javier Soriano)

Gianluigi Buffon telah memenangkan hampir semua gelar yang ada di sepak bola. Tetapi Liga Champions tampak menjadi musuh bebuyutan bagi kiper asal Italia itu.

Pemain berusia 42 tahun itu telah merasakan kekalahan di final Liga Champions 2003, 2015, dan 2017.

Sumber: Give Me Sport

Disadur dari Bola.com (Penulis Hanif Sri Yulianto / Editor Rizki Hidayat, Published 27/4/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya