Mahasiswa Buat Tongkat Tunanetra Berteknologi Sonar

Berawal keprihatinan terhadap nasib para penyandang tunanetra, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengembangkan sebuah alat pengganti tongkat bagi penyandang tunanetra.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Jul 2012, 06:12 WIB
Liputan6.com, Sleman: Sekelompok mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, belum lama ini membuat sebuah alat bernama Blind Sonar. Sekilas, alat yang berbentuk seperti lampu senter ini terlihat sederhana. Namun, kegunaannya bisa sangat berguna bagi para penyandang tunanetra. Yaitu, pengganti tongkat untuk mendeteksi benda atau halangan saat berjalan.

Alat ini bisa mendeteksi benda tanpa harus menyentuhnya. Dengan demikian, risiko terkena orang lain atau benda bisa dihindari. Alat ini dibuat para mahasiswa dengan mengadopsi prinsip kerja kelelawar saat terbang dalam kegelapan malam, yaitu menggunakan suara.

Saat salah satu tombol diaktifkan akan keluar suara yang memantul jika terkena benda atau halangan. Pantulan suara akan mengaktifikan fungsi getaran pada alat ini, sehingga penyandang tunanetra bisa mengetahui adanya halangan di depannya.

Sayangnya, alat yang masih dalam bentuk prototipe ini dibuat dengan biaya yang masih mahal sekitar Rp 1,5 juta. Kendati demikian, mahasiswa penemu alat ini berjanji akan menyederhanakan alat tersebut, sehingga harganya bisa lebih terjangkau para penyandang tunanetra.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya