Epic Games Gelar Turnamen Fortnite di PS4

Setiap pemain PS4 yang memiliki akun Fortnite level 15 atau lebih tinggi, dapat berpartispasi pada turnamen ini.

oleh M Hidayat diperbarui 04 Feb 2020, 15:15 WIB
Fortnite resmi meluncur di perangkat Android. Liputan6.com/ Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta - Sony mengumumkan bahwa penerbit gim Epic Games mengadakan turnamen Fortnite.

Turnamen bertajuk The Fortnite Celebration Cup itu akan berlangsung pada 15 dan 16 Februari mendatang secara eksklusif di PS4.

Mengutip Venture Beat, Selasa (4/2/2020), persyaratan umum untuk mengikuti turnamen ini cukup sederhana. Setiap pemain PS4 yang memiliki akun Fortnite level 15 atau lebih tinggi, dapat berpartispasi pada turnamen ini.

Sistem skor pada turnamen ini sebagai berikut:

  • Victory Royale: 10 poin
  • 2nd - 5th: 7 poin
  • 6th - 15th: 5 poin
  • 16th - 25th: 3 poin

Turnamen ini juga menawarkan hadiah beragam untuk top 5%, top 25%, serta top 50% players, yakni in-game outfit, pickaxe, serta spray. Selengkapnya, cek informasi di situs web resmi Epic Games.

2 dari 3 halaman

Gamer Fortnite Mampu Lunasi Pinjaman Pendidikan Ibunda

Diwartakan sebelumnya, gamer Fortnite profesional Aydan Conrad berhasil melunasi pinjaman pendidikan (student loan) sang ibu berkat main gim ini.

Mengutip Ubergizmo, Kamis (30/1/2020), keberhasilan membayar utang sang ibu berkat permainan Fortnite yang telah dilakukannya.

Conrad memakai kebolehannya main gim untuk melunasi pinjaman pendidikan sang ibu ditambah dengan live steraming seluruh permainan agar bisa disaksikan para followers-nya.

Karena dukungan para pengikutnya, Conrad berhasil menghasilkan cukup uang untuk melunasi utang tersebut.

Diperkirakan, Conrad telah memperoleh hadiah senilai lebih dari USD 160 ribu selama berkarier sebagai gamer Fortnite profesional.

Selain itu, Conrad juga merupakan pembuat konten di Twitch yang selalu mendapatkan penghasilan dari sana.

3 dari 3 halaman

Sang Ibu Tidak Percaya

Sekadar informasi, mulanya ibunda Conrad skeptis anaknya tidak bisa membayar student loan-nya. Pasalnya, pinjaman tersebut bukanlah utang federal. Ibunya berpikir, student loan tak boleh dibayar oleh orang lain, padahal ternyata bisa.

Tidak disebutkan berapa banyak sisa utang sang ibu, namun banyak orang menganggap, pinjaman pendidikan bisa sangat membebani secara finansial.

(Why/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya