Jakarta Diguyur Hujan Deras Jelang Imlek, Sejumlah Jalan Tergenang

Sejak Jumat (24/1/2020) pagi, hujan deras mengguyur Jakarta. Akibatnya, sejumlah jalan tergenang.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 24 Jan 2020, 10:40 WIB
Hujan deras mengguyur kawasan Stasiun Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020). (Liputan6.com/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan lebat disertai petir mengguyur jelang Imlek dan masih terjadi hingga sepekan ke depan, termasuk Jakarta.

Sejak Jumat (24/1/2020) pagi, hujan deras mengguyur Jakarta. Akibatnya, sejumlah jalan tergenang.

Salah satu jalan yang tergenang adalah Jalan Angung Karya 6 Sunter, Jakarta Utara.

"09.59 Situasi lalu lintas di Jl Agung Karya 6 Sunter Jakut terpantau ada genangan air sekitar 25Cm agar pengendara mencari alternatif jalan lain," tulis Traffic Management Center Polda Metro Jaya dalam akun Twitter @TMCPoldaMetro.

Juga di daerah Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Utara. Genangan di daerah itu mencapai 20 sentimeter, meski kendaraan masih bisa melintas.

"10.10 Situasi arus lalin di Tl Pintu Air Mangga Besar Gunung Sahari terpantau ada genangan sekitar 10-20 cm di sisi jalan dan masih bisa di lintasi pengendara," info TMC Polda Metro Jaya.

"09.55 Situasi lalu lintas di Jl DI Panjaitan Jaktim terpantau ada genangan air sekitar 10cm dan masih bisa di lintasi pengendara," lanjut TMC Polda Metro Jaya soal genangan di Jakarta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prakiraan BMKG

Tetesan air hujan yang ada di jendela kaca dengan latar belakang mendung menyelimuti langit Jakarta, Kamis (1/2). BMKG juga meminta warga mengantisipasi potensi angin berkecepatan tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) memprakirakan, ada potensi hujan lebat yang terjadi dalam kurun waktu sepekan, selama 24-29 Januari.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo mengatakan, hujan lebat selama sepekan dipengaruhi sirkulasi siklonik di sekitar Samudera Hindia selatan Lampung. Sirkulasi ini menyebabkan terbentuknya pola konvergensi serta belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.

Selain itu, kata dia, kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke atmosfer.

"Kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat," kata Mulyono dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Dia menuturkan, dengan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan akan ada hujan lebat disertai petir.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan, curah hujan dengan intensitas lebat, yang dapat disertai kilat/petir," ungkap Mulyono.

BMKG pun menghimbau agar masyarakat, tetap berhati-hati akan dampak hujan lebat ini.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," tukasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya