Militer AS Ingin Bangun Pos Jaga di Luar Angkasa

Unit militer AS, Defense Innovation Unit (DIU) mengajukan permohonan pembuatan Orbital Outpost yang fungsinya mirip-mirip pos jaga.

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Jul 2019, 09:00 WIB
Stasiun Angkasa Luar Internasional. (Foto: NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Peran militer untuk menjaga perdamaian dunia sudah tidak diragukan lagi. Tapi, manusia tidak tahu ancaman apa yang akan datang di luar dunia yang kita kenal.

Makanya, presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah punya impian membuat tentara luar angkasa alias Space Force tahun 2020 nanti. Nampaknya, perlahan cabang militer ini mulai dibangun eksistensinya.

Mengutip laman Digital Trend, Minggu (7/7/2019), unit militer AS, Defense Innovation Unit (DIU) mengajukan permohonan pembuatan Orbital Outpost yang fungsinya mirip-mirip pos jaga.

Pos jaga ini harus memiliki kapasitas perakitan luar angkasa, melakukan eksperimen gaya berat mikro dan lainnya hingga menjadi satu stasiun luar angkasa kecil yang otonom. Pos jaga ini juga harus bisa menahan beban hingga 80 kilogram.

Nantinya, Orbital Outpost perlahan dapat dikembangkan agar bisa menampung manusia dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan pos jaga yang lain.

2 dari 2 halaman

Berharap Rampung 2 Tahun

Tiangong, stasiun luar angkasa Tiongkok. (Foto: The Guardian)

Militer AS ingin pos jaga ini rampung 2 tahun setelah DIU memilih kontraktor. Para kontraktor yang tertarik bisa mendaftar ke DIU hingga 9 Juli mendatang.

Meskipun Orbital Outpost ini tidak termasuk bentuk pertahanan mematikan, militer AS nampaknya ingin ada kontribusi unik dalam bentuk pertahanan AS dan dunia. Kalau Orbital Outpost benar-benar selesai, mungkin saja mimpi Space Forcenya Trump akan jadi kenyataan.

(Tik/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya