Mengenal Dua Sistem Pendingin pada Sepeda Motor, Apa Saja?

Di pasaran kini ada dua jenis sistem pending sepeda motor, sistem pendingin udara dan sistem pendingin cairan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 21 Mar 2019, 17:03 WIB
Motor sport Aprilia dengan mesin 150 (Motorbeam)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem pendingin motor dahulu memang kurang diperhatikan sang pemilik kendaraan, Pasalnya, komponen ini masih dianggap tidak terlalu dibutuhkan. Selain karena letak mesinnya yang berada di luar, sehingga mudah terkena angin, dan juga kebanyakan orang hanya menggunakan roda dua untuk aktifitas ringan.

Tapi sekarang, banyak orang yang menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas harian. Bahkan, jarak tempuh yang digunakan juga cukup jauh, dengan waktu berkendara bisa sampai dua jam.

Terlebih, desain sepeda motor saat ini dengan mesin tertutup baik dengan fairing maupun cover body. Karena itu, mendinginkan mesin motor tidak hanya cukup dengan cara mematikan mesin selama beberapa jam saja, tapi juga dibutuhkan sistem pendingin yang mumpuni untuk menunjang performa mesin tetap maksimal, dan menjaganya tetap awet.

Melansir laman resmi Suzuki Indonesia, di pasaran kini ada dua jenis sistem pending sepeda motor, sistem pendingin udara dan sistem pendingin cairan. tentu saja, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ulasan lengkapnya:

Pendingin udara

Sistem pendingin udara ini umumnya dilakukan dengan cara memanfaatkan udara yang masuk lewat celah mesin.Cara kerjanya cukup sederhana, udara akan masuk lewat celah fairing atau cover body depan (biasanya berbentuk sirip), kemudian masuk ke dalam celah mesin.

Hal paling mendasar tentang mesin berpendingin udara ini adalah, toleransi mesin terhadap suhu panas bisa dibilang cukup tinggi, sehingga motor dengan sistem pendigin udara bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, dari mulai musim dingin, hingga musim panas, tapi tidak cocok digunakan di jalanan macet.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Pendingin cairan

Berbeda dengan sistem pendingin udara, sistem pendinginan cairan kebanyakan menggunakan radiator coolant mirip dengan sistem pendingin pada mobil, tapi dalam sistem yang lebih simple. Kebanyakan sistem pendingin cairan digunakan untuk motor perkotaan atau yang digunakan sehari-hari.

Cara kerjanya, cairan pendingin akan masuk lewat jalur khusus menuju ruang mesin dan menyerap panas di area tersebut. Setelah itu, cairan akan kembali ke ruang radiator untuk diinginkan kembali, dan mengalir lagi ke ruang mesin untuk menyerap panas di sana. Begitu seterusnya.

Sistem pendingin ini cukup efektif untuk jenis motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dengan kondisi jalanan yang tidak menentu, seperti daerah perkotaan yang cenderung padat dan berisiko macet, kontur jalan yang kurang baik dan biasa berkendara di jalur lambat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya