Jokowi: Kita Bebas Berekspresi tapi Harus Beretika

Jokowi menyesalkan masih banyaknya informasi bohong atau hoax yang beredar di dunia maya.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 15 Jul 2018, 02:12 WIB
Presiden Jokowi ucapkan selamat kepada Lalu Muhammad Zohri. (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyesalkan masih banyaknya informasi bohong atau hoax yang beredar di dunia maya.

Bahkan, Jokowi mengatakan dia sempat beberapa kali menjadi korban fitnah dari hoax tersebut.

"Kalau saya digitu-gituin sudah biasa. Sabar. Saya hanya gitu saja. Tapi kadang-kadang sabar itu juga ada batasnya lho," kata Jokowi saat menghadiri Khaul dan Khataman Alquran di Pondok Pesantren An Najah Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (14/7/2018) malam.

Menurut Jokowi, hal itu tak lepas dari sikap masyarakat yang kebablasan dalam menyikapi suatu informasi. Padahal, kata dia, informasi yang diterima masyarakat belum tentu valid kebenarannya.

"Konstitusi kita mengatakan bebas berekspresi, bebas berpendapat bebas berkumpul. Tetapi kita ini di Indonesia memiliki etika memiliki sopan santun memiliki tata krama," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar, khususnya di media massa.

"Masa sih menyampaikan kritik seperti itu?. Tidak bisa membedakan kritik dan mencela. Tidak bisa membedakan kritik dan mencemooh. Tidak bisa membedakan kritik dengan menjelek-jelekkan," terang Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya