Pengamat: Kasus Nazaruddin Dimanfaatkan Tiap Kubu

Bola politik di tubuh Partai Demokrat yang bergulir sejak pemecatan Nazaruddin memunculkan anggapan terjadinya perpecahan antara kubu Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng. Pengamat politik meyakini kasus Nazaruddin dimanfaatkan setiap kubu untuk kepentingan masing-masing.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mei 2011, 17:34 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kasus Muhammad Nazaruddin dijadikan momentum yang dimanfaatkan oleh kubu Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum untuk kepentingan masing-masing. Hal ini dikatakan Burhanuddin, Jumat (27/5), mengomentari dugaan adanya perpecahan di tubuh Partai Demokrat. "Nuansa friksi dipicu masalah internal," kata Burhanuddin.

Aroma perpecahan memang kini tengah melingkupi Demokrat. Isu perpecahan semakin mencuat sejak pencopotan Nazaruddin dari jabatan bendahara umum partai. Nazaruddin yang dikaitkan dengan kasus suap pembangunan wisma atlet dan dilaporkan memberi uang 120 ribu dollar singapura kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi melancarkan serangan balik.

Nazaruddin diberitakan menuding adik Andi Mallarangeng, Choel Mallarangeng, ikut bermain dalam proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Andi yang merupakan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat langsung membantahnya [baca: Andi Mallarangeng: Tuduhan Itu Mengada-ada].

Kemudian muncul anggapan bahwa terjadi perpecahan antara Kubu Andi dan kubu Anas, sang ketua umum. Apalagi Nazaruddin diketahui dekat dengan Anas.

Anas dan Andi pernah bertarung memperebutkan kursi ketua umum partai. Namun dalam kongres tahun lalu di Bandung, Jawa Barat, Anas memenangi pertarungan dan terpilih sebagai ketua umum.(IAN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya