Liputan6.com, Pekanbaru: Kericuhan mewarnai jelang pembukaan Kongres PSSI di Hotel The Premier, Pekanbaru, Riau, Sabtu (26/3) malam. Puluhan peserta kongres yang merupakan anggota Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) masuk ke arena kongres. Akibatnya kongres belum dapat dimulai.
Situasi panas di Kongres PSSI sudah terasa sejak proses registrasi sore tadi. Dari 87 anggota KPPN sebanyak 75 di antaranya mendapat izin. Namun mereka tak mendapat id card sehingga tak diperkenankan mengikuti kongres. Merasa haknya diambil, mereka meminta penjelasan kepada pengurus PSSI.
Sebelum menjebol pintu masuk ruang kongres, para pemegang hak suara itu saling dorong dengan petugas keamanan. Puluhan anggota KPPN juga sempat cekcok dengan aparat keamanan. Namun karena aparat jumlahnya lebih sedikit, para peserta kongres yang tak memiliki akreditasi itu berhasil masuk.
Saat mereka masuk, ruangan masih kosong. Belum ada peserta kongres yang masuk ruangan. Para anggota KPPN yang berada di dalam ruangan kongres langsung berorasi. Terkait kondisi yang makin memanas, humas dan staf PSSI mengumpulkan para wartawan di Hotel Aryaduta untuk menggelar jumpa pers.(JUM)
Situasi panas di Kongres PSSI sudah terasa sejak proses registrasi sore tadi. Dari 87 anggota KPPN sebanyak 75 di antaranya mendapat izin. Namun mereka tak mendapat id card sehingga tak diperkenankan mengikuti kongres. Merasa haknya diambil, mereka meminta penjelasan kepada pengurus PSSI.
Sebelum menjebol pintu masuk ruang kongres, para pemegang hak suara itu saling dorong dengan petugas keamanan. Puluhan anggota KPPN juga sempat cekcok dengan aparat keamanan. Namun karena aparat jumlahnya lebih sedikit, para peserta kongres yang tak memiliki akreditasi itu berhasil masuk.
Saat mereka masuk, ruangan masih kosong. Belum ada peserta kongres yang masuk ruangan. Para anggota KPPN yang berada di dalam ruangan kongres langsung berorasi. Terkait kondisi yang makin memanas, humas dan staf PSSI mengumpulkan para wartawan di Hotel Aryaduta untuk menggelar jumpa pers.(JUM)
