Warga Kecewa Tak Bisa Bersalaman dengan Presiden

Open house yang digelar Presiden Yudhoyono di Istana Negara disambut antusias warga. Sayangnya, banyak orang yang tidak mendapat kesempatan bersalaman dengan sang presiden.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2010, 00:19 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Kematian seorang warga saat mengantre di depan Istana Negara, Jumat (10/9), membuyarkan harapan sebagian masyarakat yang ingin bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di hari Idul Fitri ini. Open house tersebut akhirnya ditutup lebih cepat [baca: Seorang Tewas dalam Open House Presiden].

Ada yang kecewa, tak sedikit yang tetap ceria. Ada yang membawa pulang uang, namun ada yang mengelus dada karena berdiri di depan pagar dengan tangan kosong. Guna mengobati rasa kecewa, kue-kue pun disediakan bagi warga yang telah menunggu berjam-jam.

Lalu bagaimana nasib warga yang justru kehilangan anggota keluarga? "Saya nggak tahu bapaknya di mana?" ujar seorang gadis kecil yang terpisah dari orangtua. Seorang bapak juga kebingungan menanti anaknya yang hilang. "Ngga tahu di mana, nggak keluar barengnya," seru seorang pria lanjut usia.(OMI/IAN)







POPULER

Berita Terkini Selengkapnya