Google Patenkan Smartwatch yang Deteksi Konsumsi Obat

Smartwatch ini dapat memberikan informasi pengguna seputar zat-zat yang masuk ke dalam tubuhnya, atau mengingatkannya untuk mengonsumsi obat

oleh Corry Anestia diperbarui 10 Jan 2016, 15:48 WIB
Kantor pusat Google. Foto: Digital Trends

Liputan6.com, Jakarta - Tak terbayang rasanya jika jam tangan Anda dapat menginformasikan pengobatan yang perlu dikonsumsi. Ini yang menjadi salah satu hal yang dikembangkan Google. 

Anak usaha Alphabet ini telah mengajukan paten untuk smartwatch. Kabarnya, perangkat wearable ini dapat mengingatkan Anda untuk mengonsumsi obat.

Seperti dikutip dari Venture Beat, Minggu (10/1/2016), perangkat ini juga dapat menampilkan notifikasi ke perangkat lain lewat pesan singkat atau pengingat email. 

Dua karyawan Google berbasis di Israel, yakni Asaf Zomet dan Michael Shynar, adalah yang pertama kali mematenkan produk itu pada Juli 2014, yang kemudian diterbitkan oleh lembaga paten di Amerika Serikat (U.S. Patent and Trademark Office/USPTO) pada Kamis (7/1/2016) lalu. 

Pengembangan ini sendiri dinaungi oleh anak usaha Alphabet, yang bergerak di bidang biologi, yakni Verily. Dalam kasus ini, para perusahaan Google telah menciptakan sebuah mekanisme bahwa smartwatch ini dapat memberikan informasi perihal pengobatan.

Doc: Venture Beat

Perangkat ini memiliki satu atau lebih dari satu sensor, yang dapat mencari tahun kapan orang tersebut sedang makan. Hal ini diketahui dari data rekam aktivitas pengguna terkait zat atau makanan yang dikonsumsi.

Data tersebut dapat berupa gerakan tangan si pengguna ketika sedang makan. Misalnya, menyendoki sup bisa terdeteksi si perangkat, dan gerakan lainnya dapat memicu notifikasi.

Level gula darah, suara makan, kordinat lokasi GPS si pengguna, termasuk gambar wajah pengguna bisa menjadi sinyal notifikasi ke perangkat. 

Tentu saja, paten ini tak mengindikasikan bahwa smartwatch akan segera hadir di pasaran. Tetapi, ini membuktikan bahwa dua karyawan di Google itu berpikir untuk bagaimana teknologi dapat diimplementasikan untuk hal pengobatan tubuh.

Pada November tahun lalu, USPTO telah menerbitkan paten Google yang berisi rincian sistem bedah yang mampu menghilangkan jaringan biologis lewat laser.

(Cas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya