Realisasi Defisit APBN-P Capai Rp 76 Triliun

Penerimaan dari pajak mencapai Rp 555,2 triliun hingga semester I 2015.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Jul 2015, 19:16 WIB
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara dalam diskusi ekonomi politik di Jakarta, Minggu (24/5/2015). Diskusi tersebut mengangkat tema Menagih Janji Kesejahteraan Daerah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengungkapkan perkiraan realisasi defisit mencapai Rp 76,4 triliun pada semester I 2015 atau 0,66 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Bambang menambahkan, proyeksi pendapatan negara mencapai Rp 697,4 triliun atau 39,6 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sekitar Rp 1.761,6 triliun.

"Dibanding tahun lalu secara nominal maupun persentase memang masih di bawah. Tetapi perbedaan cukup tajam di harga minyak dengan tahun lalu," ujar dia, saat Rapat Kerja dengan Badan Anggaran RI, Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Penerimaan dari sisi perpajakan diperkirakan Rp 555,2 triliun atau 37,3 persen hingga semester I dari target APBN-P 2015. "Nominal lebih tinggi dari realisasi semester I tahun lalu. Persentase masih di bawah karena target perpajakan jauh di atas 2014," ujar Bambang.

Kemudian Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) sudah tercapai Rp 142 triliun  atau 52,8 persen dari target. Sementara belanja negara sebesar Rp 773,9 triliun  atau 39 persen dari total pagu belanja.

"Kementerian dan lembaga Rp 208,5 triliun atau 26,2 persen dari pagu. Non kementerian lembaga Rp 227,6 triliun atau  43,4 persen," tambahnya.

Sementara, transfer ke daerah mencapai 50,8 persen atau Rp 337,7 triliun. "Dengan kondisi yang kami katakan tadi pada defisit APBN Rp 76,4 triliun pada 30 Juni 2015 atau 0,66 persen dari PDB," tandas dia. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya