Sukses

Alokasi Anggaran IKN 2024 Rp 39,3 Triliun, Menkeu Sri Mulyani: Realisasinya Baru Rp 2,3 triliun

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merinci, realisasi anggaran untuk klaster infrastuktur baru mencapai Rp 400 miliar dari pagu Rp 36,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mencatat realisasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) per 29 Februari 2024 baru mencapai Rp 2,3 triliun dari pagi Rp 39,3 triliun.

"Seperti diketahui tahun ini anggaran IKN di APBN  adalah Rp 39,3 triliun. Tahun ini realisasinya Rp 2,3 triliun atau baru 5,8 persen dari pagu Rp39,3 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Periode 15 Maret 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (25/3/2024).

Sri Mulyani merinci, realisasi anggaran untuk klaster infrastuktur baru mencapai Rp 400 miliar dari pagu Rp 36,4 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana negara, kawasan Kementerian Koordinator, dan Kementerian lain, serta gedung OIKN.

Selain itu, juga digunakan untuk pembangunan tower rusun ASN dan Hankam; rumah tapak Menteri; pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN serta bandara VVIP; penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku, Semoi, Embung KIPP, pengendalian banjir IKN; dan rehabilitasi hutan dan lahan sekitar IKN.

Sedangkan, anggaran selanjutnya digunakan untuk klaster non infrastruktur yakni realisasinya sudah mencapai Rp 1,9 triliun dari pagu Rp 2,9 triliun.

Anggaran untuk klaster non infrastruktur ini digunakan untuk perencanaa, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; promosi, publikasi, dan sosialisasi IKN; laporan dan rekomendasi kebijakan pada KL; kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi; dukungan pengamanan POLRI; dan operasional OIKN.

Adapun total alokasi anggaran IKN melalui APBN sejak 2022 hingga 2024 sebesar Rp 71,8 triliun. Untuk 2022 realisasi anggarannya Rp 5,5 triliun, tahun 2023 sebesar Rp 27 triliun, dan tahun 2024 Rp 39,3 triliun.

"Total belanja ikn dari tahun 2022 sampai dengan 2024  di dalam APBN kita itu mencapai Rp 71,8 triliun. Tahun 2024 ini Rp 39,3 triliun itu lebih besar dari tahun lalu (2023) yang Rp 27 triliun dan juga lebih besar dari tahun 2022 yang masih awal Rp 5,5 triliun," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Investasi Pembangunan IKN Tembus Rp 49,6 Triliun

Sebelumnya diberitakan, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan setidaknya sudah ada 5 groundbreaking di IKN. Tak tanggung-tanggung, nilai investasinya mencapai hampir Rp 50 triliun.

Sebanyak 5 pembangunan ini terpisah dengan pembangunan infrasktruktur maupun sarana dan prasana yang didanai oleh APBN. Menurutnya, itu sejalan dengan pembangunan fasilitas dasar yang ditangani oleh Kementerian PUPR.

"Jadi ada beberapa hal yang memang kita akan tuntaskan di tahun 2024. Intinya kita ingin meluhat bahwa 5 groundbreaking yang sudah dilakukan itu berjalan seiring dengan yang sudah dibangun oleh PUPR, infrasktrut dan kemudian gedung-gedung, fasilitas publik," kata Bambang di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Kamis (14/3/2024).

"Sehingga nanti akan terbentuk satu ekosistem yang menyeluruh di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang akan menjadi model untuk pengembangan selanjutnya dari IKN ini kedepannya," tuturnya.

Dia mencatat ada nilai investasi sebesar Rp 49,6 triliun dari pembangunan yang dikucurkan oleh perusahaan swasta nasional itu. Hitungannya, ada sekitar 32 perusahaan yang ikut terlibat.

"Kita ketahui sudah ada 5 kali groundbreaking dengan nilai mendekati Rp 50 triliun tepatnya Rp 49,6 triliun, sudah ada 32 kira-kira institusi yang sudah melaksanakan groundbreaking hingga yang ke lima," urainya.

Bambang menegaskan pihaknya akan terus mendorong pembangunan itu berjalan sesuai dengan rencana. Dia berharap kucuran investasi ke IKN juga akan bertambah kedepannya.

"Itu yang kita juga lihat bahwa investasi ini perlu sesegera mungkin kita realisasikan di lapangan sehingga ekosistem tadi terbentuk. Jadi di samping Istana, kantor menteri, infrastruktur yang dibangun, output dan sebagainya tentu akan ada juga fasilitas publik. Sehingga kota itu bisa nantinya jadi kota yang layak huni dan dicintai ya," bebernya.

 

3 dari 4 halaman

Istana Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Mulai Juni 2024

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah terus melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, terutama fasilitas pemerintahan, salah satunya Istana dan Kantor Presiden.

Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga mengungkapkan, pihaknya menargetkan pembangunan kawasan Istana Presiden dapat selesai dan digunakan pada bulan Juni mendatang.

"(Pembangunan) Istana Presiden dan lapangan upacara sudah hampir 60 persen dan target (rampung) pada bulan Juni 2024,” ungkap Danis dalam acara Rakornas Ibu Kota Nusantara di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (14/3/2024).“Bangunan stana, lapangan upacara, serta podium akan berfungsi 100 persem dan Insyaallah dapat digunakan untuk mendukung kegiatan upacara kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus," bebernya.

Danis juga mengatakan, kawasan tersebut ditargetkan dapat menampung kapasitas 8.700 orang.

Pembangunan gedung kantor presiden beserta struktur baja burung garuda juga ditargetkan Juni tahun ini, sehingga dapat digunakan pada saat upacara 17 Agustus 2024.

 

4 dari 4 halaman

Gedung Kemenko

Danis juga merinci, pembangunan gedung Kemenko 1 sudah pada tahap penyelesaian 52,90 persen dan ditargetkan fungsional pada Juni 2024.

Kemudian gedung Kemenko 2 sudah 23,64 persen dari target penyelesaian.

"Memang gedung Kemenko 2 ini (progres pembangunan) agak lambat, tapi nanti sejumlah towernya juga dapat menampung sekitar 250 orang," ia mengakui.

Untuk gedung Kemenko 3 sudah 55,70 persen.

Gedung 2 dan 3 memiliki kapasitas menampung 86 ASN dari total kapasitas 516 ASN.

Adapun pembangunan Gedung Sekretariat Negara yang sudah berpogres hampir 70 persen.

Setelah rampung nantinya, gedung Kementerian Sekretariat Negara ditargetkan dapat menampung 750 ASN pada bulan Juni dari total 2.510 ASN.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.