Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Tangerang menjadi salah satu lokasi pencanangan program sejuta rumah. Namun kendala keterbatasan lahan untuk perumahan menengah bawah sehingga pemerintah setempat lebih mendorong pengembang membangun hunian vertikal baik rumah susun sederhana sewa (rusunawa) maupun rumah susun sederhana milik (rusunami).
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengaku, masalah untuk pemukiman menengah bawah di daerah tersebut dalam 5 tahun hingga 6 tahun ke depan adalah mengenai lahan yang semakin terbatas, karena Kabupaten Tangerang juga diwajibkan untuk tetap dapat mempertahankan lahan-lahan pertanian untuk ketahanan pangan.
"Makanya ke depan kami dorong untuk hunian vertikal. Kemudahan perizinan akan kami prioritaskan untuk rusun," kata Ahmed Zaki yang dihubungi Liputan6.com, Rabu (17/06/2015).
Dia menambahkan, sebagai daerah yang berdekatan dengan Ibukota Jakarta, kebutuhan rumah di Tangerang cukup besar karena sebagai daerah industri dan banyak pencari kerja, pertumbuhan penduduk diakui sangat pesat.
Dengan pertumbuhan populasi yang tinggi itu, ungkap Ahmed Zaki, kebutuhan hunian akan terus meningkat. Setiap tahun pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang dari urbanisasi saja diklaim mencapai 4,3 persen dari total populasi saat ini sebanyak 3,3 juta jiwa.
"Itu penambahan penduduk dari urbanisasi saja, belum termasuk dari kelahiran," papar dia.
Salah satu program pembangunan hunian yang akan digalakkan di Kabupaten Tangerang adalah rusunawa pekerja. Ahmed Zaki menyebutkan sekarang banyak industri yang memiliki lahan kosong di dalam kawasan.
Pemerintah kabupaten akan menghimbau pengusaha atau pengelola kawasan untuk bangun rusunawa pekerja untuk buruh mereka, sehingga biaya hidup buruh dapat ditekan terutama dari sisi biaya transportasi. Angka kecelakaan di jalan juga berkurang.
"Sistem mungkin sewa, rusunawa. Kalau di luar kawasan bisa rusunami dengan cara potong gaji," kata Ahmed Zaki.
Dia mengaku pengelola kawasan industri Millenium di Tangerang telah menyatakan kesiapan membangun rusunawa buat pekerja, namun mereka bertanya apakah pemerintah pusat bersedia untuk membangun konstruksinya. Setidaknya, kata Ahmed Zaki, ada stimulan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) untuk merealisasikan rencana pembangunan rusun pekerja tersebut.
"Jadi lahan dari pengembang, konstruksi pusat dan pengelolaan bisa diserahkan ke pemerintah daerah. Kami mendorong pemerintah pusat untuk mendukung rencana pembangunan rusun pekerja di Tangerang ini," tandas Ahmed Zaki.
Reporter: Muhammad Rinaldi
(Rinaldi/Gdn)
Pemerintah Tangerang Dorong Pembangunan Hunian Vertikal
Pengelola kawasan industri Millenium di Tangerang telah menyatakan kesiapan membangun rusunawa.
diperbarui 17 Jun 2015, 11:58 WIBArea sekitar Rusun Muara Baru terus dibangun sebagai fasilitas penunjang, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Minimnya air bersih di rusun tersebut membuat Kementerian Pekerja Umum menyediakan alat penyulingan air . (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
6 Potret Darma Mangkuluhur Anak Tommy Soeharto Liburan Bareng Pacar ke Hongkong, Mesra
World Water Forum 2024, Bali Siap Sambut Ribuan Delegasi dari 104 Negara
Saksikan Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Sabtu 18 Mei 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB
Indonesia Tampilkan Praktik Baik Cegah Pencemaran Danau Toba di World Water Forum 2024
Pria Dibunuh dengan Modus Motor Nunggak Cicilan, 3 Pelaku Ditangkap
ONE Friday Fights 63 Berlangsung Sengit, Diwarnai Pukulan Keras yang Hempaskan Petarung Thailand
VIDEO: Tiga DPO Pembunuh Vina Masih Misteri, Pemdes Masih Telusuri Alamat Pelaku
VIDEO: Viral Warga Israel Rusak dan Hancurkan Dus Mie Instan dari Indonesia untuk Gaza
Kekuatan Mata Uang China: Yuan yang Stabil dan Jadi Alternatif Atasi Dampak Perekonomian Global
Menko Airlangga dan Sri Mulyani Nebeng Truk di Pelabuhan Tanjung Priok, Lagi Ngapain?
VIDEO: Ayah Eki Angkat Bicara, Minta Masyarakat Tak Berasumsi Soal Kasus Vina dan Tiga DPO
Utusan Khusus PBB Isyaratkan Kesiapannya untuk Keluar dari Irak