Stok Beras Capai 4 Juta Ton di Bulog

Menteri Pertanian, Amran Sulaeman menuturkan, stok 4 juta ton beras lebih besar dibandingkan tahun lalu hanya 3,4 juta ton.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Apr 2015, 09:30 WIB
Pekerja melakukan aktifitas pengangkutan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaeman menegaskan, kalau belum ada impor beras sejauh ini. Impor yang dilakukan adalah impor menir untuk industri yaitu menir bubuk.

Ia menambahkan, saat ini juga stok beras masih aman. "Kami harapkan stok bulog itu nanti ada 4 juta ton pada 2015, kami harapkan minimum," kata Amran, seperti dikutip dari laman setkab, Selasa (7/4/2015).

Ia mengatakan, stok 4 juta ton beras itu lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya 3,4 juta ton. "Sekarang sudah ada tambahan tani Oktober-Maret. Hasil evaluasi kami kemarin tahun lalu itu hanya mencapai 8,1 juta hektar tahun ini mencapai 8,7-8,8 juta hektar," kata Amran.

Mengenai tambahan luas sawah itu, Amran mengatakan, tambahan itu diperoleh setelah kementeriannya membentuk tim khusus yang bergerak ke bawah. "Ada tambahan 700 ratus ribu hektar tahun ini," ujar Amran.

Selain itu, Amran juga mengatakan, kalau hasil panen kemarin telah menunjukkan adanya peningkatan 5 persen-10 persen.

Sebelumnya Perum Bulog mengajukan suntikan dana Rp 3 triliun melalui Penanaman Modal Negara (PMN) ke pemerintah dan DPR. Dana itu akan digunakan untuk menjaga ketahanan pangan.

Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat mengatakan, tambahan modal Rp 3 triliun, Bulog akan menyerap gabah petani 1,61 juta ton per tahun. Pada tahun ini, Bulog menargetkan bisa menyerap gabah petani hingga 3,2 juta ton per tahun. (Ahm/)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya