Sukses

Pilih Metode DHI, dr. Cintawati Farmanina Janjikan Transplantasi Rambut Standar Internasional

Dr. Cintawati Farmanina kini tengah serius dalam membawa dan mengaplikasikan teknik DHI ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Sosok dr. Cintawati Farmanina atau yang lebih dikenal sebagai dr. Nina, kini tengah serius dalam membawa dan mengaplikasikan teknik DHI (Direct Hair Implantation) ke Indonesia. Melalui teknik ini, proses transplantasi rambut tidak lagi ditanam dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, namun menggunakan alat.

Di Indonesia, saat ini banyak klinik yang menyediakan layanan transplantasi rambut. Ribuan orang telah melakukan transplantasi rambut di Indonesia tanpa perlu ke luar negeri lagi. Dalam penjelasannya, dr. Cintawati Farmanina mengungkapkan alasan dirinya memutuskan untuk mempelajari dan membawa tehnik DHI ke Indonesia.

“Selain Teknologi DHI merupakan pengembangan terbaru dari industri transplantasi rambut, hasilnya pun lebih natural, kepadatan rambut yang lebih baik dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Kami bahkan berani memberi garansi 97 persen dari yang ditanam pasti akan tumbuh,” jelasnya dalam keterangan yang disampaikan baru-baru ini.

Dengan keseriusannya itu, semua Dokter yang bekerja di klinik milik dr. Cintawati Farmanina, Farmanina Clinic, telah mempunyai sertifikat kelulusan dari DHI International Academy. Sehingga, standar yang berlaku di klinik Farmanina Clinic setara dengan klinik DHI di seluruh dunia (Eropa, Amerika, Asia).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Teknik yang Dibawa dr. Cintawati Farmanina ke Indonesia

Tehnik DHI merupakan tehnik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru. Salah satu pihak yang membawanya masuk ke Indonesia adalah dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM) melalui Farmanina Clinic.

Klinik tersebut merupakan representative DHI International yang merupakan klinik transplantasi terbesar di dunia yang telah mempunyai lebih dari 75 klinik di 45 negara.

Dr. Cintawati Farmanina juga mengaku bahwa kliniknya tersebut sangat memperhatikan Quality Standar termasuk Standart Operating Procedure (SOP) di semua proses untuk menjamin keamanan, kualitas dan hasil yang maksimal termasuk hingga pasca tindakan.

 

3 dari 4 halaman

Teknik yang Lebih Baik

Kembali pada teknik DHI, dokter dapat mengatur baik kedalaman, kemiringan dan arah tumbuhnya sehingga hasilnya tampak jauh lebih natural dibanding 2 tehnik lainnya, FUT dan FUE.

Tehnik DHI merupakan tehnik transplantasi rambut dengan teknologi terbaru yang sudah masuk ke Indonesia. Teknik ini dibawa oleh dr. Cintawati Farmanina M.Bio (AAM) melalui kliniknya yang merupakan representative DHI International, klinik transplantasi terbesar di dunia yang telah mempunyai lebih dari 75 klinik di 45 negara.

 

4 dari 4 halaman

Ragam Teknik Transplantasi Rambut

Seperti diketahui, Hair Transplant atau dikenal juga dengan istilah Tanam Rambut adalah tindakan yang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kebotakan di Indonesia saat ini. Hasilnya terbilang lebih cepat dibandingkan perawatan rambut lainnya, dan kerap menjadi pilihan para pria maupun wanita untuk memperbaiki penampilan serta mengembalikan kepercayaan diri.

Tindakan medis ini mulai dikenal pada tahun 1970-an dengan sistem yang disebut Follicular Unit Transplantation (FUT) atau yang sering disebut dengan strip. Tehnik ini dilakukan dengan mengangkat kulit kepala beserta rambut dari belakang kepala, lalu rambut-rambut tersebut dipisahkan dengan kulitnya dan dipasangkan kembali ke kepala dengan menggunakan pinset.

Dalam perkembangannya, sekitar awal tahun 2000, diperkenalkan suatu sistem yang disebut dengan Follicular Unit Extraction (FUE) yang merupakan tehnik transplant rambut yang paling banyak digunakan di dunia.

Untuk melakukan tehnik ini, Dokter tidak perlu membuat sayatan pada kulit kepala yang akan meninggalkan bekas jahitan. Dokter hanya mencabut rambut beserta folikelnya dari belakang kepala dan ditanamkan kembali di daerah yang mengalami kebotakan dengan cara membuat banyak sayatan dan memasukkan folikel rambut satu persatu di lubang yang telah dibuat menggunakan pinset.

Tehnik terakhir yang disebut dengan Direct Hair Implantation atau DHI kini sedang populer, yakni rambut yang ditanam tidak lagi dilakukan dengan cara membuat sayatan dan memasukkan rambut dengan pinset, namun lebih kepada menggunakan alat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.