Gangguan Pasokan Pangan Bakal Jadi Tantangan Inflasi di 2015

Bank Indonesia mencermati bahwa masih banyak risiko inflasi yang kemungkinan bisa terjadi ke depannya.

oleh Arthur Gideon diperbarui 03 Feb 2015, 13:40 WIB
Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2015 mencatatkan deflasi sebesar 0,24 persen (month to month), Bank Indonesia mencermati bahwa masih banyak risiko inflasi yang kemungkinan bisa terjadi ke depannya.

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs menjelaskan, di bulan-bulan mendatang kemungkinan besar akan terjadi inflasi yang berasal sari kelompok pangan.

"Ada risiko gangguan pasokan, antara lain, terkait dengan faktor cuaca," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1/2015).

Oleh karena itu, Bank Indonesia bersama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah akan meningkatkan koordinasi untuk menjaga inflasi tetap berada pada sasarannya di kisaran 4 persen di 2015.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IHK Januari 2015 mencatat deflasi sebesar 0,24 persen yang bersumber dari deflasi kelompok harga yang ditentukan pemerintah (administered prices) dan meredanya tekanan inflasi harga makanan bergejolak (volatile food).

Secara tahunan inflasi tercatat sebesar 6,96% (yoy). Realisasi IHK tersebut relatif sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) mingguan.(Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya