Tim Penyelam Rusia Diterjunkan Bantu Cari AirAsia QZ8501

Dua pesawat Rusia juga telah tiba untuk membantu pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Jan 2015, 11:05 WIB
KRI Sutedi Sena Putra-378 mengindera objek bawah air di sektor fokus pencarian AirAsia QZ 8501. ((ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Memasuki hari ke-8 pencarian, Tim Basarnas gabungan belum berhasil menemukan bagian utama badan pesawat dan kotak hitam AirAsia QZ8501. Bahkan sehari sebelumnya, tim tidak menemukan jenazah korban sama sekali. Tim gabungan kesulitan untuk mencari karena terhalang cuaca buruk di sekitar lokasi jatuhnya pesawat jenis Airbus A320 itu.  

Untuk membantu pencarian, tim penyelam dari Rusia dilaporkan sudah berangkat ke lokasi perairan Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (4/1/2014) dini hari.

Berdasarkan informasi di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kotawaringin Barat, tim penyelam dari Rusia diberangkatkan menggunakan KP Balam milik Mabes Polri sekitar pukul 01.00 WIB.

Tim tersebut diantar untuk kemudian ditransfer ke KR Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, dua pesawat Rusia juga telah tiba untuk membantu pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.

Pesawat Rusia itu akan bergabung melakukan pencarian di Selat Karimata dan sedang dalam perjalanan ke wilayah pencarian.

Salah satu pesawat, ujar Bambang, dapat mendarat di air sehingga memudahkan evakuasi. "Tapi dengan catatan tinggi gelombang terbatas," ujar dia.

Sampai saat ini, Tim Basaras gabungan telah mengevakuasi 30 jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Satu di antara jenazah adalah pramugari AirAsia bernama Khairunisa. Pesawat tersebut hilang kontak dari menara pengawas di Jakarta pada Minggu, 28 Desember 2014, pukul 06.17 WIB. Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur dna hendak menuju Singapura.(Ant/Sun) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya