JK: Kantor Pemerintah Harus Hemat Listrik, Suhu AC 25 Derajat

JK berjanji akan memberi peringatan kepada kantor pemerintah yang membandel, menggunakan suhu AC lebih rendah.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 21 Okt 2014, 16:40 WIB
Jusuf Kalla yang berkemeja batik lengan panjang warna biru ini datang tanpa ditemani Presiden RI Terpilih, Joko Widodo, Jakarta, Jumat (12/9/14). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Hari pertama berkantor di Istana Wapres, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akrab disapa JK, mengenakan kemeja lengan panjang warna putih. Ternyata, selama menerima tamu negara tetangga, JK merasa kedinginan.

JK pun menanyakan berapa suhu yang diatur air conditioning (AC) atau alat pendingin ruangan di ruangannya. JK kaget ketika tahu suhu yang diatur cukup rendah.

"Saya kedinginan tadi (pas menerima tamu negara). Ada 18 derajat, ada yang 20 derajat," ungkap JK, Jakarta, Selasa (21/10/2014).

Usai mengantar perwakilan dari Vietnam Dao Viet Trung, JK pun langsung menuju ke pengatur suhu AC. JK lantas meninggikan suhunya menjadi 25 derajat.

"Harusnya ini jangan segini, 25 derajat saja," kata dia sambil memegang remote control AC.

Usai mengatur suhu AC, JK mengatakan, penghematan energi bisa dilakukan dengan mengatur suhu AC sebesar 25 derajat. Sebab biaya terbesar listrik, baik di rumah-rumah maupun di kantor-kantor, berasal dari pemakaian AC.

"Ini perlu diterapkan di semua kantor pemerintah. Sebenarnya ini sudah diterapkan, saya hanya ingatkan lagi saja," tegas JK.

JK pun mengingatkan kepada kantor pemerintahan, agar menghemat listrik. Jika ada yang tidak mengindahkan imbauannya itu, ia berjanji akan memberi peringatan.

"Kepala kantor yang bandel, akan saya beri peringatan," tandas JK.

JK memang sejak menjadi Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) --periode pertama-- selalu mengkampanyekan gerakan hemat energi listrik, dengan mengatur suhu AC. Menurut JK, pasokan listrik terbesar di Indonesia berasal dari penggunaan AC. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya