Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDIP Eva Sundari menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Hebat akan menghadapi beban berat melawan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam perebutan kursi pimpinan DPR. Politisi yang gagal jadi anggota DPR 2014-2019 itu pun berharap perlu ada dukungan dari partai lain di luar pendukung Jokowi-JK.
"Tentu ini perjalanan yang berat. Saya bicara faktanya ya. Karena itu perlu dukungan dari partai-partai lain seperti PPP dan PAN. Saya berharap ada yang mau mengambil sikap mengikuti hati nurani mereka seperti saat pembahasan RUU Pilkada ada kawan-kawan dari partai lain ikut mendukung kami," kata Eva di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).
Meski mengatakan berat, Eva merasa ada peluang bila tekanan dari masyarakat kuat. Sehingga banyak yang merasa empati dan tidak mendukung kepentingan KMP.
"Saya rasa, kalo tekanan masyarakat kuat, maka peluang (partai di luar koalisi KIH) itu masih ada. Contohnya, kita bisa liat gelombang yang begitu besar di mana masyarakat ikut mendukung kami dan tidak membela Koalisi Merah Putih," jelas Eva.
Dia pun menegaskan, kegagalan Koalisi Indonesia Hebat dalam memperjuangkan RUU Pilkada dan ditolaknya judical review mengenai Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (UU MD3) bukan kekalahan partai PDIP dan koalisinya, tapi kekalahan rakyat Indonesia.
"Saya bukan bilang PDIP kalah 2-0 dari KMP, ini yang kalah kan Indonesia. PDIP itu hanya wadah, ide yang menurut kami baik untuk rakyat, itu yang kami perjuangkan. Ini kekalahan demokrasi kita."
"Rakyat yang disebut oleh KMP itu rakyat Minoritas. Masyarakat kan sudah sangat jelas ingin one man-one vote, masyarakat dunia ikut mengecam, ini tanda bahwa PDIP masih bisa memperjuangkan amanat rakyat tak terkecuali dalam parlemen," tegas Eva.
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak uji materi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (MD3). Artinya, ketua DPR pun kini tidak otomatis diduduki kader PDIP sebagai pemenang Pemilu 2014.
Berdasarkan hasil hitung-hitungan jumlah kursi di DPR kubu koalisi Merah Putih sendiri yang berisikan Partai Golkar, Gerindra, PKS, PPP, dan PAN, minus Partai Demokrat yang masih bersikap abu-abu, KMP masih tetap bisa mengajukan sistem paket dengan raihan 292 suara.
Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari PDIP, Partai Nasdem, Hanura, serta PKB hanya berjumlah 207 suara.
PDIP Akui Berat Lawan KMP Merebut Kursi Pimpinan DPR
Koalisi Indonesia Hebat akan menghadapi beban berat melawan Koalisi Merah Putih dalam perebutan kursi pimpinan DPR.
diperbarui 30 Sep 2014, 17:54 WIBRibuan massa berkostum merah tampak memenuhi Lapangan Joglo dengan terus mengibarkan bendera PDIP dan beberapa poster bergambar Megawati Soekarno Putri (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pesawat Wings Air Gagal Mendarat Akibat Erupsi Gunung Ile Lewotolok
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024
Golkar Ajak Koalisi Indonesia Maju Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
Penyidikan Korupsi Pengadaan BBM Tuntas, Uang Miliaran Rupiah Disita Polres Rokan Hulu
Suami Orgasme Duluan Sementara Istri belum Puas, Bagaimana Hukumnya?
Enzy Storia Ikut Sentil Bea Cukai, Akui Tidak Menebus Tas karena Tingginya Harga Pajak
Viral Video Mesum Mahasiswa Uinsa Surabaya
Profil Song Da Eun, Artis yang Dirumorkan Berkencan dengan Jimin BTS
Nekat Panen Sawit di Lahan Milik Kabupaten Kuansing, Tokoh Masyarakat Dipenjara
Mengenal Misi Solar Orbiter, Wahana Mata-Mata Matahari
Kunci Masuk Surga di Akhir Zaman Menurut Mbah Moen, Lakukan Amalan Ini
Komisi VI Dorong Sistem Tol MLFF Bisa Segera Berjalan