Gerindra Merasa Dirugikan di Papua

Masalah yang dianggap merugikan Gerindra di antaranya keterlambatan distribusi logistik dan penembakan.

oleh Edward Panggabean diperbarui 09 Apr 2014, 16:59 WIB
Kampanye Partai Gerindra di lapangan Bojongloa Bandung juga diwarnai dengan aksi salah satu simpatisan yang mengecat tubuhnya dengan warna merah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo merasa dirugikan atas keterlambatan distribusi logistik di Bumi Cenderawasih, Papua.

‪"Kami iya (kerugian) di Papua kami sangat kuat. Saya sangat khwatir kalau bermasalah begitu," kata Hashim di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, untuk memantau quick count, Rabu (9/4/2014).

Begitu pun peristiwa baku tembak antara anggota TNI-Polri yang berjaga di perbatasan Papua dan Papua Nugini dengan kelompok tak dikenal.

"Belum lagi saya dengar di Papua juga ada penembakan. Ini kan bikin kacau pemilu," tambah Hashim.‬

Tak hanya di Papua, masalah keterlambatan distribusi logistik di Nusa Tengara Barat (NTB), dan Kalimantan Selatan juga dianggap sama. Maka itu ia berharap KPU dapat meningkatkan kinerjanya.

"Di NTB ada 560 suara, dan hanya 60 surat suara saja. Saya juga (heran), kami harap tak ada kecurangan. Saya yakin di lain tempat itu baik-baik saja. Kami belum dengar kecurangan. Semoga semakin dewasa bangsa kita," ungkap Hashim.

Pemungutan suara di 35 distrik atau kecamatan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua harus tertunda. Pemungutan suara tak dapat dilakukan pada Rabu ini karena hingga semalam, surat suara di daerah tersebut belum sampai di lokasi. KPU beralasan terkendala masalah cuaca.

(Shinta Sinaga)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya