LSI: Figur Jokowi Tak Dongkrak Elektabilitas PDIP

Menurut LSI, sosok Jokowi memang menjadi primadona, tapi untuk capres, tidak sebagai kader penyokong suara PDIP.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Apr 2014, 15:40 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sesaat setelah deklarasi sebagai calon presiden atau capres dari PDIP, dukungan terhadap Joko Widodo alias Jokowi begitu deras mengalir. Namun, derasnya dukungan tak begitu saja mengalir ke PDIP sebagai partai pengusung.

Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Adjie Alfaraby mengatakan, sosok Jokowi memang menjadi primadona, tapi untuk capres, tidak sebagai kader penyokong suara PDIP. Hal inilah yang menyebabkan peningkatan elektabilitas PDIP terhambat.

Selain itu, imbuh Adjie, asosiasi Jokowi terhadap PDIP belum kuat. Asosiasi Jokowi tidak sekuat SBY dengan Partai Demokrat pada 2009 lalu. "Figur PDIP bukan hanya Jokowi, masih ada Megawati yang juga tokoh sentral PDIP. Tidak seperti SBY dan Demokrat," ucap Adjie di Kantor LSI, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Selain itu, menurut Adjie, isu negatif terkait PDIP terutama soal perjanjian Batu Tulis dengan Gerindra, komitmen Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta, kasus korupsi ratusan busway karatan, dan kebijakan yang tidak nasionalis di era Megawati Soekarnoputri juga menghambat laju elektabilitas PDIP.

"Karikatur Jokowi sebagai pinokio yang hidungnya bertambah panjang karena berbohong lumayan mengganggu citra Jokowi," pungkas Adjie. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Jokowi-Prabowo Bersaing, Pengamat: Pemenangnya Tergantung Tawaran
LSI: 4 Parpol Paling Banyak Diserang Kampanye Negatif
`SBY Effect` Siap Saingi `Jokowi Effect`

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya