Liputan6.com, Jakarta- Keberadaan pesawat maskapai Malaysia Airlines Boeing 777-200ER dengan nomor penerbangan MH370 telah diketahui, yakni di Samudera Hindia selatan dekat Perth, Australia, setelah hilang 17 hari. Kini proses pencarian masih dilakukan.
Tragedi hilangnya burung besi negeri jiran MH370 itu mengingatkan kembali pada kasus raibnya maskapai penerbangan Prancis Air France AF447 pada tanggal 1 Juni 2009.
Pesawat yang mengangkut 104 orang itu hilang saat mengudara dari Rio de Janeiro di Brasil ke Paris, Prancis. Puing A330 Airbus ditemukan mengambang di permukaan Atlantik 5 hari kemudian. Segala upaya dilakukan untuk menemukan bangkai pesawat, tapi sia-sia.
Butuh dua tahun untuk menemukan dan mengangkat bagian terbesar pesawat dan 104 jasad di dalamnya pada Mei 2011. Pencarian AF447 makan proses panjang. Salah satunya dengan melibatkan para ahli matematika.
Bagaimana metode matematika bisa menemukan pesawat yang hilang? Baca selengkapnya di "Liputan Khusus Liputan6.com": `Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370
Baca juga:
Objek-objek Petunjuk Keberadaan MH370 di Samudera Hindia
Advertisement
Fenomenal! Rumus Fisika Ini Kuak Misteri Malaysia Airlines MH370