Publik RI Mulai Tak Percaya Diri Pendapatannya Bakal Membaik

Survei terbaru Credit Suisse menemukan penurunan tingkat kepercayaan diri masyarakat Indonesia terdapat

oleh Syahid Latif diperbarui 13 Mar 2014, 09:56 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tingkat kepercayaan diri konsumen Indonesia terhadap ekspektasi pendapatan yang lebih baik perlahan mulai tergerus. Meski berada di posisi ketiga dunia, tingkat optimisme publik Indonesia mulai berkurang.

Hasil survei Credit Suisse memperlihatkan tingkat kepercayaan diri konsumen Indonesia terkait kondisi keuangan untuk enam bulan mendatang berada pada tingkat 38%.

"Walaupun persentase tersebut cukup untuk menempatkan Indonesia di peringkat ketiga dalam survei ini, namun jumlah tersebut menunjukkan penurunan sekitar 2% dibandingkan dengan hasil tahun lalu,” kata Ella Nusantoro, Direktur, Equity Research Analyst, Credit Suisse dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/3/2014).

Credit Suisse mencatat sekitar 44% dari konsumen di Indonesia berharap pendapatan rumah tangganya akan meningkat dalam 12 bulan ke depan.

Masyarakat Indonesia diketahui masih memiliki pengeluaran yang lebih besar untuk makanan dibandingkan dengan negara ekonomi berkembang lainnya atau sekitar 35% dari total anggaran rumah tangga.

Inflasi harga bahan pangan pada tahun 2013 lebih tinggi daripada tahun 2012, hal ini terutama karena adanya penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada bulan Juni 2013.

Secara struktural, kondisi ini memiliki dampak pada alokasi pengeluaran rumah tangga lainnya seperti kendaraan bermotor, tempat tinggal, hiburan, fasilitas kesehatan, dan pendidikan. Dampak lainnya terlihat pada jumlah dana yang dapat disisihkan untuk ditabung.

Pengeluaran untuk barang-barang dengan nilai tinggi juga terus tercermin dalam pilihan yang diambil konsumen Indonesia.

Masyarakat Indonesia diketahui mengeluarkan uang lebih banyak untuk kendaraan bermotor, dibandingkan rata-rata dari negara-negara lain yang juga disurvei sehubungan dengan terbatasnya fasilitas transportasi umum.

Penggunaan teknologi juga mengalami peningkatan besar, terutama untuk pengeluaran akses internet. Credit Suisse juga menemukan adanya pergeseran dari telepon seluler konvensional ke smartphone.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya