Sukses

Kominfo dan Nexticorn Kolaborasi, NextHub Global Summit 2024 Jadi Mak Comblang 120 Startup dan Investor

NextHub Global Summit 2024 yang digelar di Bali mempertemukan lebih dari 120 startup dengan 120 investor global. Acara hasil kolaborasi Kominfo dan Nexticorn ini bertujuan untuk memfasilitasi investasi di sektor teknologi dengan menampilkan ekosistem startup Indonesia.

Liputan6.com, Nusa Dua - Gelaran NextHub Global Summit 2024: Defrost the tech Winter resmi digelar di Bali. Acara hasil kolaborasi Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika) bersama Nexticorn Foundation ini digelar pada 23 hingga 25 September 2024.

Chairman Nexticorn Foundation, Rudiantara menuturkan, event ini digelar untuk memudahkan pertemuan antara startup dengan venture capital yang ingin berinvestasi.

Alasannya, menurut Rudiantara, selama ini, baik startup atau venture capital menggunakan caranya masing-masing agar bisa terhubung. Namun dengan event ini, mereka bisa langsung melakukan pertemuan.

"Nah, di ruangan ini, ada lebih dari 120 startup dan 120 venture capital dari seluruh dunia. Jumlah request meeting kurang lebih 3.000," tuturnya saat event Nexticorn di Bali, Senin (23/9/2024).

Selain memudahkan pertemuan antara startup dengan investor, event tahun ini sedikit berbeda. Sebab, Nexticorn kali ini merupakan hasil gotong royong bersama Kominfo.

Dengan kolaborasi yang dilakukan keduanya, startup yang berpartisipasi di event ini pun lebih beragam, mencakup early stage dan later stage, serta berasal dari berbagai sektor mulai dari fintech, sustainability, edutech, serta agritech.

 

2 dari 5 halaman

Fungsi NextHub Global Summit 2024?

<p>Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi. (Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar)</p>

Sementara untuk investor yang hadir berasal dari beberapa negara, seperti Thailand, Korea Selatan, Australia, Jepang, bahkan ada yang berasal Eropa dan Amerika.

Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi yang hadir dalam pembukaan mengatakan, event ini bertujuan untuk merevitalisasi lanskap teknologi di tengah tantangan ekonomi global.

"Harapannya, 80 startup early stage Indonesia dari sektor healthtech, logistik, dan agritech bersama venture capital global pada summit bisa membawa hal signifikan untuk inovasi dan investasi," tutur Menkominfo.

Lebih lanjut Menkominfo menuturkan, dengan menampilkan ekosistem startup Indonesia yang begitu antusias, event ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat teknologi regioinal, serta mendorong pertumbuhan ekonomi inovasi di Asia Tenggara.

"Saya berharap acara ini bisa memungkinkan pemangku kepentingan menjelajah strategi dan kesempatan bisnis yang kolaboratif untuk menghidupkan investasi di sektor digital sambil mempromosikan ekosistem startup yang tangkas, ulet, dan berkelanjutan," tutur Menkominfo Budi Arie.

3 dari 5 halaman

Startup Butuh Waktu Segini untuk Bisa Raup Cuan Secara Organik

<p>Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik</p>

Di sisi lain, Kiwi Aliwarga, Pendiri UMG Idealab, sebuah perusahaan modal ventura yang berbasis di Indonesia, berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dengan membangun perusahaan rintisan atau startup (venture builder).

Inovasi dengan solusi teknologi kemasyarakatan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, kesenjangan pendapatan, dan menaikkan kelas usaha mikro dan kecil (UMK) dengan teknologi agar dapat menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif di level global.

“Dari Pengalaman kami, sebuah startup membutuhkan waktu 3-7 tahun untuk dapat profitable secara organik. Bergantung pada banyak hal seperti leader, team, product-market fit, strategi dan operational and financial discipline,” ujar Kiwi Aliwarga yang juga menjadi CEO UMG Myanmar ini, Rabu (11/9/2024).

Beliau menjelaskan, sekitar 30% startup yang dikembangkan Idealab sudah mencetak profit, 30% startup dalam prosess menuju profitabilitas sekitar 1-2 tahun lagi, dan sisanya mungkin akan sulit untuk mencapai profitabilitas.

4 dari 5 halaman

Perkembangan Startup Frogs

Ilustrasi startup. (Foto by AI)

“Frogs merupakan startup teknologi yang sedang dalam fase accelerated growth," jelas dia.

Jebolan SI Teknik Industri Institut Teknologi Indonesia ini memulai karir profesionalnya dalam pengembangan bisnis di Astra International dan United Tractors hingga pertengahan tahun 1990-an sebelum mendirikan UMG Myanmar pada tahun 1998.

Lulus dari Institut Teknologi Indonesia, Kiwi Aliwarga langsung melanjutkan studi S2 teknik di Asia Institute of Technology Thailand pada tahun 1993. Beliau juga meraih gelar MSc di bidang Sistem Dinamika di Sloan School of Management, MIT.

Kemudian pada tahun 2016-2022, Kiwi Aliwarga menyelesaikan gelar doktor bidang pertanian di Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan, saat ini Kiwi Aliwarga sedang menyelesaikan program doktor Fakultas Kedokteran (Biomedik): Research in Reverse Aging di Universitas Indonesia (UI).

 

5 dari 5 halaman

Visi UMG Idealab

Ilustrasi startup. (Foto by AI)

Setelah mendirikan UMG Myanmar kemudian berhasil mengembangkan menjadi grup korporasi besar, Kiwi Aliwarga kembali tertantang untuk mengembangkan perusahaan teknologi mulai akhir 2014. Selanjutnya, CEO UMG Myanmar ini mulai investasi di startup, terutama untuk pendanaan beberapa perusahaan rintisan di Indonesia.

"Kami ingin mengembangkan bakat anak-anak muda Indonesia untuk mendirikan perusahaan startup di berbagai sektor seperti pertanian melalui MSMB untuk membantu menyejahterakan petani. Kemudian startup teknologi Frogs [passenger drone], dan lainnya,” tutur sosok yang  tidak hanya seorang pebisnis, tetapi juga menjadi pioneer, pengembang, inovator, dan mentor ini.

Melalui UMG Idealab, Kiwi Aliwarga juga membimbing anak-anak muda untuk membangun startup yang memiliki visi untuk memecahkan masalah yang dihadapi generasi mendatang di Indonesia.

Lini bisnis UMG Idealab dibagi menjadi dua bagian: Inkubator di Myanmar yang membantu startup memulai bisnis mereka dan di Indonesia di bidang corporate venture capital (CVC) yang membantu startup dengan investasi pendanaan awal. UMG Idealab telah mendanai lebih dari 60 startup.

Video Terkini