Sukses

Akun Palsu Nintendo dan Valve Muncul di Twitter Usai Centang Biru Berbayar Dirilis

Akun bodong Nintendo dan Valve muncul di Twitter usai langganan centang biru berbayar diluncurkan oleh Elon Musk beberapa waktu lalu

Liputan6.com, Jakarta - Diluncurkannya sistem berbayar centang biru di Twitter Blue seharga USD 8, dimanfaatkan sejumlah pihak untuk meniru akun-akun besar, termasuk beberapa di antaranya dari perusahaan video game.

Sebut saja seperti Nintendo, Valve, dan platform streaming Twitch, jadi beberapa perusahaan yang namanya dipakai secara sembarangan oleh beberapa pengguna Twitter.

Salah satu yang sempat viral adalah akun dengan centang biru yang mengatas namakan "Nintendo of America" dengan handle @nIntendoofus, yang mengunggah gambar tokoh Mario mengacungkan jari tengah.

Mengutip Eurogamer, Sabtu (12/11/2022), akun bodong Nintendo tersebut sudah dihapus. Namun, jejak digitalnya sudah telah menyebar luas di platform Twitter. 

Akun atas nama "Valve" dengan handle @valvesotfware, juga mencuit pengumuman palsu bahwa "platform kompetitif berikutnya" dari mereka akan bernama "Richocet: Neon Prime."

Mengutip Gamerant, ditemukan juga akun bercentang biru dengan nama "Rockstar Games" dan handle @RockstarGamse, yang mengklaim bahwa perusahaan akan secara resmi mengungkapkan Grand Theft Auto 6 pada pekan depan.

Akun-akun ini sudah ditangguhkan usai kekacauan terjadi. Namun dilaporkan, perlu sekitar dua jam agar akun tersebut kehilangan centang terverifikasi dan dikeluarkan untuk pemblokiran permanen.

Akun lain yang mendapatkan centang biru adalah mengatas namakan Twitch dengan handle @twitchparody. Meski begitu, akun ini masih aktif, yang kemungkinan karena mereka secara gamblang menyatakan bahwa mereka adalah akun parodi.

Dengan kondisi yang belum stabil ini, tampaknya pengguna pun harus mulai lebih berhati-hati dengan apa yang mereka temukan di Twitter, termasuk dari akun dengan centang biru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ikon Centang Abu-Abu di Twitter

Usai dimiliki penuh oleh Elon Musk, platform Twitter memang tengah jadi perhatian para penggunanya. Hal ini usai aksi CEO Tesla ini untuk mengubah media sosial tersebut sesuai keinginannya.

Sebelumnya, perusahaan meluncurkan centang abu-abu dan tag "Official" untuk akun terverifikasi tertentu, untuk kemudian dihilangkan oleh Elon Musk.

Dikutip dari Engadget, Jumat (11/11/2022), ikon centang abu-abu ini merupakan penanda akun yang sudah terverifikasi dan dipastikan resmi. Ini juga sekaligus membedakan akun centang biru dari pelanggan Twitter Blue.

Namun menurut laporan, setelah sempat muncul di sejumlah akun resmi hanya dalam beberapa jam, centang abu-abu dengan keterangan Official ini dihapus. Hal ini pun diketahui langsung dari Elon Musk melalui cuitannya.

Ketika itu, ia merespons kicauan YouTuber asal Amerika Serikat Marques Brownlee yang menyebut ikon abu-abu tersebut sudah hilang. "Saya telah mematikannya," tulis Elon Musk merespons tweet akun @MKBHD tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Twitter Pastikan Centang Abu-Abu Masih Ada

Meski menghilang dari sejumlah akun, VP Twitter Esther Crawford memastikan ikon tersebut sebenarnya tetap ada. Namun sebagai permulaan, Twitter menghadirkan tanda tersebut ke akun-akun pemerintah dan entitas bisnis.

Oleh sebab itu, ikon centang abu-abu dan keterangan Official tersebut kini tidak lagi terlihat di sejumlah akun yang sempat mendapatkannya, seperti akun resmi media atau sejumlah tokoh publik.

"Label Official masih menjadi bagian dari peluncuran Twitter Blue--untuk memulainya, kami hanya fokus pada pemerintah dan entitas komersial," tulis Esther melalui akun Twitter resminya.

Terkait banyaknya perubahan di Twitter, Elon Musk cuma mengatakan: "Harap dicatat bahwa Twitter akan melakukan banyak hal bodoh dalam beberapa bulan mendatang," kata Musk melalui akun resminya.

"Kami akan mempertahankan apa yang berhasil dan mengubah apa yang tidak," ujarnya.

4 dari 4 halaman

Elon Musk Larang Karyawan Twitter WFH

Musk sendiri baru saja melarang karyawan Twitter melakukan work from home (WFH) atau bekerja dari jarak jauh. Ia menegaskan karyawan harus menghabiskan 40 jam seminggu di kantor, kecuali jika ada izin dari manajemen.

Menurut Bloomberg, dikutip dari Engadget, Kamis (11/11/2022), Elon Musk mengatakan ke para karyawan bahwa mereka perlu mempersiapkan "masa-masa sulit di masa depan" untuk bisnis yang bergantung pada iklan seperti Twitter.

Elon Musk ingin strategi biaya berlangganan menyumbang setengah dari pendapatan perusahaan. Demikian komunikasi resmi Musk, sejak dirinya membeli Twitter.

Sebelumnya, Twitter mengharuskan karyawan kerja jarak jauh selama pandemi, memungkinkan banyak karyawan bekerja dari rumah.

Saat ini perusahaan memberlakukan hari istirahat tambahan reguler untuk karyawan dan inisiatif lain yang telah dipotong Musk, di mana perubahan haluan Twitter akan membutuhkan 'kerja yang intens'.

Perusahaan di bawah Elon Musk lainnya, SpaceX dan Tesla, juga mewajibkan karyawan bekerja di kantor, kecuali manajemen secara khusus menyetujuinya.

Ketika Musk menulis surat kepada kedua kelompok pekerja, dia mengatakan bahwa visibilitas adalah kunci untuk kepemimpinan senior, yang harus terlihat bekerja bersama bawahan mereka.

"Perjalanan ke depan akan sulit dan membutuhkan kerja keras untuk bisa sukses. Beberapa hari ke depan, prioritas utamanya adalah menemukan dan memblokir bot/troll/spam yang terverifikasi," tulisnya.

(Dio/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.