Sukses

Fitur Picture-in-Picture YouTube Resmi Hadir di iPhone dan iPad

YouTube mengumumkan fitur picture-in-picture akan tersedia untuk pengguna secara global dan akan digulirkan secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - YouTube resmi menggulirkan fitur picture-in-picture (PiP) untuk perangkat yang menjalankan minimal iOS dan iPadOS 15.0. Fitur ini akan tersedia untuk pengguna di seluruh dunia.

Sebelumnya, fitur ini hadir sebagai eksperimen untuk aplikasi YouTube versi iOS. Namun pada April 2022, fitur ini dihentikan, sebelum akhirnya kini rilis untuk seluruh pengguna perangkat mobile Apple (iPhone dan iPad).

Dikutip dari GSM Arena, Rabu (13/7/2022), fitur PiP bisa diakses oleh pengguna YouTube Premium di seluruh dunia, baik untuk konten musik dan non-musik. Sementara di Amerika Serikat, fitur ini juga tersedia untuk pengguna non-premium, tapi terbatas untuk konten non-musik.

Sesuai namannya, PiP memungkinkan pengguna menonton video di YouTube dengan tampilan yang lebih kecil, sehingga mereka bisa mengakses aplikasi lain yang ada di perangkatnya. Fitur ini dapat diaktifkan dengan membuka menu Settings di aplikasi YouTube, pilih General dan nyalakan Picture-in-picture.

Sementara untuk menikmati konten secara PiP, pengguna tinggal memilih video yang ingin ditonton di YouTube, lalu meninggalkan aplikasi tersebut. Untuk melakukannya, pengguna bisa menyapu bagian bawah layar atau menekan tombol home.

"Video akan terus diputar di pemutar mini yang dapat Anda pindahkan di layar perangkat saat menggunakan aplikasi lain," tulis YouTube seperti diunggah melalui laman dukungannya.

Rencananya, fitur ini akan digulirkan secara bertahap untuk seluruh pengguna dalam beberapa hari ke depan.

Sebagai informasi, fitur Picture-in-picture YouTube untuk pengguna premium di iOS sudah diuji coba sejak Agustus 2021. Padahal, fitur ini sudah bisa dinikmati pengguna Android sejak beberapa tahun lalu. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

YouTube Rilis Fitur Baru untuk Bredel Komentar Spam dan Akun Palsu

Di sisi lain, YouTube terus melakukan sejumlah langkah preventif untuk mengurangi komentar spam dan peniruan identitas akun/saluran (akun palsu). Terbaru adalah memungkinkan kreator mengubah setelan untuk komentar di YouTube Studio.

Melalui fitur tersebut, seperti dikutip dari Engadget, Sabtu (2/7/2022), mereka akan dapat memilih opsi "tingkatkan keketatan".

YouTube mengatakan fitur baru ini didasarkan pada pengaturan "tahan komentar yang berpotensi tidak pantas untuk ditinjau" dan akan mengurangi jumlah komentar spam dan penyalahgunaan identitas.

Ini adalah opsi yang tidak terlalu ketat ketimbang mengharuskan peninjauan manual untuk semua komentar atau menonaktifkan sepenuhnya.

Mulai 29 Juli 2022, sebuah channel tidak dapat menyembunyikan jumlah subscriber-nya. YouTube menyebut hal ini adalah taktik yang biasa digunakan oleh mereka yang berpura-pura berada di belakang saluran lebih besar dan lebih mapan.

Peniru umumnya sering meninggalkan komentar di video lain untuk membawa orang ke halaman palsu mereka.

YouTube mengakui beberapa kreator konten lebih suka menyembunyikan jumlah subscriber mereka saat ingin meningkatkan audiens. Langkah ini dinilai akan membuat segalanya lebih aman bagi semua pengguna.

Berbicara tentang channel atau akun palsu yang menggunakan karakter khusus untuk meniru pembuat konten yang lebih terkemuka, strategi itu akan segera menjadi sedikit kurang efektif.

YouTube mengatakan strategi ini akan mengurangi jumlah karakter yang dapat digunakan orang saat memperbarui nama channel. Penipu atau aktor jahat lainnya tidak akan dapat mengubah nama mereka menjadi "Â¥ou?ube" atau semacamnya setelah perubahan tersebut.

 

3 dari 5 halaman

Mengenal VTuber, Kreator Konten Berwujud Tokoh Virtual yang Populer di YouTube

Di sisi lain, bagi penonton YouTube atau Twitch yang mengikuti tren-tren di platform berbagi dan streaming video itu, harusnya sudah tidak asing lagi dengan istilah VTuber.

Apabila kamu sedang menjelajahi YouTube maupun Twitch, mungkin kamu akan menemukan beberapa streamer yang tidak menampakkan wajah aslinya dan menggunakan karakter atau avatar kartun atau anime. Itulah VTuber.

Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa kreator konten YouTube yang merupakan seorang VTubers. Sebut saja di antaranya Mythia Batford, Zen Gunawan, Minerva Rosaline, dan Kobo Kanaeru.

Menurut How to Geek, dikutip Kamis (23/6/2022), kata "VTuber" sendiri berasal dari "virtual YouTuber" atau "YouTuber Virtual."

Ini adalah istilah untuk jenis kreator konten daring, yang menggunakan avatar yang dibuat secara virtual saat mereka melakukan siaran langsung kepada audiensnya.

Sementara itu menurut PC Mag, VTuber atau virtual YouTuber dapat diartikan sebagai video yang dibuat oleh komputer dari kepribadian fiktif yang muncul di YouTube serta media sosial dan situs berbagi video lainnya.

Kebanyakan VTuber dilaporkan berasal dari Jepang dan sering membuat konten dalam bahasa Jepang. Meski begitu, kreator konten atau influencer semacam ini biasanya memiliki audiens secara global. 

4 dari 5 halaman

Tumbuh di Negeri Sakura

Mengutip Tech Times, tren VTuber di Jepang sendiri dimulai sekitar tahun 2010.

Avatar VTubers seringkali dirancang agar terlihat mirip dengan karakter yang digambar dalam animasi Jepang alias anime. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, hal semacam ini tidaklah saklek untuk diikuti. Beberapa kreator bahkan menggunakan avatar non-anime.

Namun, mengingat tren VTubers tumbuh besar di Jepang, dan mengingat audiens anime yang besar di luar negara itu, kreator semacam ini pun berkembang pesat di luar Negeri Sakura.

Istilah "virtual YouTuber" pertama kali diciptakan oleh VTuber Kizuna Ai pada akhir 2016. Ia juga secara luas sebagai salah satu VTuber yang pertama yang mendapatkan popularitas secara luas.

Meski menggunakan avatar, konten yang ditayangkan oleh para VTuber biasanya tidak jauh berbeda dengan konten dari para YouTuber atau streamer pada umumnya.

Mereka biasanya menayangkan konten siaran bermain game, dialog dengan penontonnya, atau berkolaborasi dengan influencer lainnya. Para kreator ini juga kadang membuat konten-konten original yang terkait dengan personanya.  

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.