Sukses

Google Blokir Aplikasi Berbayar di Rusia, Pengguna Tak Bisa Download dan Update

Dengan pemblokiran ini, pengguna dan pengembang di Rusia tidak bisa mengunduh atau meng-update aplikasi berbayar di Google Play Store.

Liputan6.com, Jakarta - Google mengumumkan akan mulai memblokir akses pengguna dan pengembang Rusia dari Google Play Store.

Dengan pemblokiran ini, pengguna dan pengembang di Rusia tidak bisa mengunduh atau meng-update aplikasi berbayar di perangkat mereka.

"Sebagai bagian upaya kepatuhan kami, Google Play memblokir unduhan dan pembaruan semua aplikasi berbayar di negara tersebut mulai 5 Mei 2022," tulis perusahaan dalam web-nya.

Meski begitu, pengembang Rusia masih bisa menerbitkan dan memperbarui aplikasi gratis. Sementara, pengguna masih diizinkan untuk mengunduhnya dari Google Play Store.

Akan tetapi, semua update untuk aplikasi berbayar akan diblokir secara otomatis karena alasan kepatuhan sanksi internasional, dikutip dari Bleeping Computer, Senin (9/5/2022).

Karena pengguna tak dapat lagi membayar langganan, Google menyarankan agar pengembang dapat memberikan masa tenggang penagihan langganan dan uji coba gratis.

Selain itu, pengembang juga dapat menunda pembaruan selama satu tahun. Selama rentang waktu tersebut, pengguna untuk terus mengakses konten tanpa dikenakan biaya.

"Jika mau, Anda dapat memilih untuk menawarkan aplikasi Anda secara gratis atau menghapus langganan berbayar Anda selama jeda ini," saran Google.

Informasi, Google pertama kali menangguhkan sistem penagihan (billing) untuk aplikasi dengan layanan berbayar pada Maret 2022.

Raksasa pencarian itu menjelaskan, pengguna tidak dapat membeli aplikasi dan game di perangkat tablet, TV, atau HP Android mereka masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tak Bisa Perbarui Langganan

Google Play Store di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidaya

Tak hanya itu, pengguna juga tidak dapat melakukan pembayaran berlangganan atau pembelian barang digital di dalam aplikasi apa pun melalui Google Play Store.

Meski begitu, pengguna Android masih bisa mengunduh aplikasi dan game gratis yang tersedia di Play Store.

Google menyatakan saat ini tidak ada cara untuk memperbarui langganan yang sedang berlangsung.

Jika pengguna berlangganan aplikasi, layanan atau apa pun, itu akan dibatalkan segera setelah mencapai batas waktu.

Saat ini, pengguna yang berlangganan selama 1 bulan atau 1 tahun akan berlanjut hingga akhir periode penagihan saat itu.

3 dari 4 halaman

Google Hapus 1,2 Juta Aplikasi Android dari Play Store

Google Play Store. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Google tampaknya semakin serius untuk memberantas maraknya peredaran aplikasi berbahaya, dan pengembang bermasalah di layanan Play Store.

Menurut laporan Neowin, raksasa mesin pencari itu sedang meningkatkan privasi dan keamanan lebih baik lagi di Play Store.

Mengutip laporan Neowin, Minggu (1/5/2022), Google telah menonaktifkan semua aplikasi pihak ketiga yang memiliki kemampuan untuk merekam panggilan pengguna.

Perusahaan juga mengungkap bagian "data safety" di aplikasi, dan mengharuskan pengembang untuk memberikan informasi tentang data yang mereka kumpulkan dan tujuannya.

Selain itu, Google juga mengungkap data telah memblokir 190 ribu akun pengembang aplikasi berbahaya dan spam pada tahun 2021 saja.

Mereka menyebutkan, telah menghapus sekitar 1,2 juta aplikasi dari toko digital milik mereka karena telah melanggar kebijakan Google Play.

Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, ini juga telah menutup lebih dari 500 ribu akun pengembang yang tidak aktif di Google Play Store.

 

4 dari 4 halaman

Tingkatkan Keamanan dan Melindungi Privasi Pengguna

Ilustrasi Google Play Instant, fitur terbaru yang memungkinkan pengguna Android menjajal gim mobile sebelum mengunduh dan menginstalnya di perangkat. (Foto: Digital Trends)

Keinginan Google untuk menjadikan Play Store lebih aman bagi pengguna tablet dan HP Android. Salah satunya dengan bagian "Data Security".

Ini adalah kebijakan aplikasi paling utama bagi pengembang, dan sebagai upaya untuk menyediakan SDK lebih aman kepada miliaran konsumen saat membuat aplikasi mereka.

Untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna, Google juga akan mulai membatasi aplikasi lama di Google Play Store.

Google menjelaskan, mulai 1 November 2022, aplikasi yang tidak menggunakan API baru dua tahun setelah OS Android dirilis tidak akan muncul di pencarian.

Aplikasi apa pun yang termasuk dalam kategori tersebut akan keluar dari Play Store mulai 1 November.

Pengguna yang meng-update perangkat mereka secara teratur “diharapkan akan menyadari potensi penuh dari semua perlindungan privasi dan keamanan yang ditawarkan Android”.

(Ysl/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini