Sukses

Aktivis Pro-Palestina Ramai-Ramai Kasih Bintang 1 untuk Aplikasi Facebook

Para aktivis pro-Palestina ramai-ramai mengajak pendukung Palestina untuk memberikan rating bintang 1 bagi aplikasi Facebook di toko aplikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kampanye media sosial oleh aktivis pro-Palestina telah membuat ranking Facebook di toko aplikasi turun drastis.

Berdasarkan laporan NBC News, ranking Facebook di App Store dan Google App Store kini anjlok.

Mengutip The Verge, Senin (24/5/2021), aktivis pro-Palestina melayangkan protes kepada Facebook karena jejaring sosial tersebut dituding menyensor akun-akun pro-Palestina di platformnya.

Para aktivis pun mengajak pendukung Palestina untuk memberikan bintang 1 bagi aplikasi Facebook di berbagai toko aplikasi. 

NBC News malaporkan, Facebook memperlakukan situasi rating drop ini sebagai masalah dengan prioritas tinggi di internalnya. Seorang software engineer mengunggah di papan pesan Facebook internal.

"Pengguna kesal dengan penanganan situasi kami. Pengguna mulai memprotes dengan meninggalkan review bintang 1 (untuk aplikasi Facebook)," tulisnya.

Facebook meminta kepada toko aplikasi untuk menghapus ulasan tersebut. Namun, Apple dikabarkan menolak permintaan untuk menghapus ulasan jelek itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Review Turun Drastis di App Store dan Google Play Store

Sementara, saat ini belum jelas bagaimana Google menanggapi permintaan dari Facebook ini.

Sekadar informasi, peringkat Facebook di iOS pada Minggu sore adalah 2,3 bintang. Facebook lebih banyak mendapatkan bintang 1.

Situasi serupa terjadi di Google Play Store. Aplikasi Facebook untuk Android mendapatkan peringkat bintang 2,4, mayoritas pengulas memberikan bintang 1 untuk Facebook.

Pihak Apple dan Google belum memberikan balasan atas permintaan komentar terkait masalah ini.

Sementara itu, Facebook tidak memberikan jawaban ketika dikonfirmasi oleh The Verge.

3 dari 3 halaman

Tanggapan Facebook

Namun, juru bicara Facebook kepada NBC mengatakan, "Perusahaan tidak menerapkan sensor kepada pengguna, melainkan menerapkan kebijakannya dengan setara, tidak peduli siapa pun yang mengunggah atau kepercayaan personalnya."

Juru bicara tersebut menambahkan, perusahaan memiliki tim khusus yang mencakup penutur bahasa Arab dan Ibrani untuk memantau situasi di lapangan dengan cermat.

"Tim fokus memastikan kami menghapus konten berbahaya, sembari menangani penegakan kebijakan secepat mungkin," katanya.

(Tin/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.