Sukses

39 Persen Karyawan Ingin Tinggalkan Jam Kerja Konvensional

Hampir dua dari lima karyawan (39 persen) ingin meninggalkan sistem jam kerja konvensional (9 to 5)

Liputan6.com, Jakarta - Penelitian terbaru dari Kaspersky terhadap 8.000 pekerja UKM di berbagai industri telah mengungkapkan bahwa hampir tiga per empat karyawan (74 persen) enggan kembali ke cara kerja sebelum pandemi Covid-19.

Alih-alih, saat ini mereka merasa dapat membentuk masa depan bisnis sesuai keinginan mereka, baik itu menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang dicintai (47 persen), menghemat uang (41 persen), atau bekerja dari jarak jauh (32 persen).

Para pemimpin bisnis, saat dihadapkan dengan beban kerja jarak jauh yang sangat besar, kini harus cepat beradaptasi demi menjaga bisnis tetap aman dan tangguh. Sementara bagi para karyawan, mereka menggunakan momen ini sebagai kesempatan untuk menilai kembali prioritas sebelumnya dan merencanakan masa depan tentang apa yang benar-benar penting bagi mereka.

Ke depan, hampir dua dari lima karyawan (39 persen) ingin meninggalkan sistem jam kerja konvensional (9 to 5). Angka ini bahkan lebih besar untuk mereka yang berusia 25-34 (44 persen) dan menjadi indikasi bahwa tren ini sedang berkembang. Sementara itu, sekitar sepertiga dari mereka (32 persen) ingin mengakhiri sistem bekerja lima hari dalam sepekan.

Penelitian ini juga menyoroti bahwa hampir sepertiga (32 persen) karyawan melihat bahwa sistem bekerja jarak jauh menjadi manfaat terbesar ketiga yang muncul sebagai dampak dari pandemi Covid-19, setelah dapat menghabiskan waktu bersama keluarga (47 persen) dan menghemat uang (41 persen).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Work-Life Balance

Faktanya, sebagian besar manfaat yang diperoleh berupa penghargaan kepada diri sendiri karena akhirnya mereka memahami bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (Work-Life Balance) sangat penting.

Namun, karena karyawan semakin menjunjung cara kerja modern dan fleksibel, penting bagi bisnis untuk mendukung dengan cara meningkatkan dan menyesuaikan fasilitas yang dibutuhkan.

Mengingat lebih dari sepertiga (38 persen) tenaga kerja secara aktif membutuhkan lebih banyak dukungan teknologi dari organisasi mereka saat melakukan bekerja jarak jauh, akhirnya permintaan untuk kesediaan alat dan teknologi demi membuat pengguna tetap produktif, terhubung, dan aman semakin besar.

"Apa yang sekarang kami lihat adalah bahwa karyawan memanfaatkan teknologi untuk memiliki masa depan baru, dan secara aktif merangkul perubahan dalam mengejar kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar. Perusahaan sekarang memiliki mandat untuk melakukan penyesuaian dan merombak tempat kerja modern menjadi sesuatu yang lebih produktif, berkelanjutan, dan mudah dibentuk," ujar Alexander Moiseev, Chief Business Officer di Kaspersky dalam keterangan tertulis.

3 dari 3 halaman

Rekomendasi Kaspersky

Untuk membantu organisasi menjaga keamanan sistem kerja fleksibelnya, Kaspersky merekomendasikan hal berikut:

  • Memberdayakan karyawan untuk menjadi lebih sadar dan memahami dunia maya. Baik bekerja dari rumah atau di kafe, sistem bekerja jarak jauh akan menghasilkan perubahan yang sepenuhnya baru dalam perilaku dan pola pikir karyawan.
  • Tingkatkan pengetahuan dunia maya karyawan dengan Kaspersky Automated Security Awareness Platform.
  • Mengambil langkah-langkah perlindungan data utama untuk melindungi data dan perangkat perusahaan, termasuk mengaktifkan perlindungan kata sandi, perangkat kerja enkripsi, dan memastikan cadangan data.
  • Membangun pertahanan keamanan di dalam dan di luar kantor. Mengamankan karyawan di meja kerja mereka atau dalam perjalanan terlepas dari perangkat yang digunakan sekarang menjadi lebih mudah dari sebelumnya melalui solusi seperti Kaspersky Endpoint Security Cloud.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini