Sukses

Survei Ericsson: Jaringan 5G Mudahkan Karyawan Bekerja dari Rumah

Penelitian ini memperkirakan, pada 2030 teknologi mapan dan solusi 5G memungkinkan orang bekerja di rumah dengan lebih nyaman. Jaringan 5G akan memudahkan konektivitas.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia berpengaruh dalam segala aspek kehidupan, termasuk di dunia pekerjaan. Mau tak mau, karyawan "dipaksa" melakukan work from home.

Berdasarkan survei BPS, Juni lalu sebanyak 39,09 persen masyarakat Indonesia lakukan WFH dan 34,76 persen masyarakat WFH sembari selang seling masuk kantor.

Praktik WFH pun diperkirakan makin berkembang, Facebook berencana menerapkan bekerja jarak jauh untuk jangka panjang. Begitu juga Twitter yang mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah "selamanya".

Bicara WFH, semuanya tidak terlepas dari internet dan perkembangan teknologi yang begitu berperan. Ericsson pun mengadakan survei terkait ekspektasi para pekerja kantor di tahun 2030.

Penelitian ini melibatkan 7.842 pekerja kantor di seluruh dunia yang berencana dan sedang bekerja menggunakan teknologi augmented reality, virtual reality, dan virtual assistant dalam aktivitas harian.

Penelitian ini memperkirakan, pada 2030 teknologi mapan dan solusi 5G memungkinkan orang bekerja di rumah dengan lebih nyaman. Jaringan 5G akan memudahkan konektivitas.

Jaringan tersebut nantinya akan menjadi lebih leluasa dan menjamah panca indera kita, atau dapat disebut sebagai internet of senses. Berikut adalah temuan menarik dari penelitian Ericsson.

1. Kantor virtual dapat menjadi kenyataan pada tahun 2030

Dengan perkembangan teknologi yang semakin mapan, harapan untuk “membangun” sebuah kantor virtual bisa saja terealisasi dalam 10 tahun kedepan.

Penelitian Ericsson menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (58 persen) tertarik dengan konsep kantor digital yang terhubung dengan semua panca indera kita.

Pada tahun 2030, perangkat bekerja seperti laptop bisa saja digantikan dengan teknologi pekerjaan lainnya yang memudahkan masyarakat untuk bekerja.

Selain itu, teknologi augmented reality maupun virtual reality yang semakin berkembang juga memungkinkan kita untuk melihat dan merasakan kehadiran rekan kerja kita dari rumah masing-masing.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Pandemi menjadi titik balik bagi dunia maya dan teknologi

Cara masyarakat bekerja juga mengalami perubahan yang signifikan, penelitian Ericsson menunjukkan enam dari sepuluh orang merasakan peningkatan dalam penggunaan teknologi dalam dunia pekerjaan sejak implementasi WFH.

Rapat dan pertemuan tidak lagi dilakukan secara langsung, namun secara daring. Oleh karena itu, masyarakat juga mengharapkan sarana dan teknologi yang mendukung tren baru ini.

Tercatat 54 persen responden menyatakan keinginan mereka untuk dapat mengubah kantor mereka menjadi “istana daring” dengan berbagai fitur-fitur dan efek yang mendukung kinerja mereka.

24 persen responden percaya, implementasi pekerjaan dengan sensor jarak jauh bisa digunakan pada 2030.

3. Kinerja dan Tim Building Meningkat

Selain memiliki fungsi untuk membantu kegiatan karyawan dengan konsumen, internet of senses juga berguna untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Salah satu caranya adalah melalui aktivitas team building yang dapat dilakukan secara virtual. Dengan internet of sense, pengguna akan mendapatkan banyak opsi menarik dalam menyelenggarakan aktivitas team building, berkat teknologi seperti AR.

3 dari 3 halaman

4. Internet of Sense Bantu Bisnis

Ke depannya, internet of senses akan digunakan untuk membantu dunia bisnis, terkhususnya pada bidang sales dan marketing.

Penelitian menyebut, responden berharap perkembangan internet of senses dapat digunakan untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan pelanggan.

5. Kantor virtual yang berkelanjutan

Dengan merelokasi tempat bekerja ke rumah masing-masing, proses digitalisasi ini dapat menguntungkan pihak perusahaan dan karyawan.

Di satu sisi, perusahaan dapat menghemat pengeluaran mereka, karena tidak perlu membayar uang sewa gedung. Di sisi lain, pekerja dapat menghemat pengeluaran mereka untuk transportasi ke kantor.

Teknologi juga memberi kesempatan agar kinerja karyawan tidak dibatasi pada lokasinya. Seorang karyawan bisa rapat dengan calon klien ketika ada di kereta atau rumah makan, tanpa harus kembali ke kantor atau di rumah.

Ericsson menyebut, dengan teknologi internet of senses yang didukung oleh jaringan 5G, karyawan sudah tidak memerlukan lagi kantor fisik untuk bekerja.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini