Sukses

WhatsApp Pastikan Peserta Group Call Bisa Sampai 8 Orang

Facebook baru saja mengumumkan layanan panggilan grup di WhatsApp, baik suara maupun video, dapat dilakukan hingga delapan orang.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook akhirnya memastikan akan menambah daftar orang yang dapat bergabung dalam panggilan grup di WhatsApp. Informasi ini diketahui dari unggahan situs resmi perusahaan beberapa waktu lalu.

Dikutip dari situs resminya, Minggu (26/4/2020), panggilan grup di WhatsApp kini bisa dilakukan hingga delapan orang. Jumlah ini akan berlaku baik untuk panggilan suara maupun video.

"Kamu akan dapat melakukan panggilan grup suara dan video hingga delapan orang di WhatsApp," tulis Facebook. Perusahaan juga memastikan fitur ini dibekali end-to-end encryption, sehingga tidak ada pihak ketiga yang dapat menguping, termasuk WhatsApp sendiri.

Sayang, belum ada informasi mengenai kapan fitur ini akan rilis secara publik. Namun dari bocoran informasi, fitur ini terungkap ada di versi beta WhatsApp terbaru, sehingga ada kemungkinan WhatsApp akan merilisnya dalam waktu dekat.

Kabar mengenai fitur anyar ini sebenarnya sempat diketahui pekan lalu. Ketika itu, informasi WABetaInfo mengungkap di built WhatsApp v2.2.128, ada petunjuk yang menyebut ada peningkatan batasan panggilan video maupun audio di WhatsApp.

Berbekal temuan itu, banyak pihak menduga layanan milik Facebook itu akan menambah jumlah orang dalam panggilan grup. Untuk informasi, saat ini panggilan grup untuk suara atau video di WhatsApp hanya dapat dilakukan hingga empat orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Facebook Messenger Rilis Fitur Video Call Mirip Zoom

Sekadar informasi, Facebook memang tengah meningkatkan layanan video call di aplikasi miliknya. Terbaru, raksasa media sosial itu menambahkan fitur anyar yang disebut-sebut mirip dengan kemampuan Zoom di Messenger.

Dikutip dari The Verge, fitur baru ini diberi nama Messenger Rooms. Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan pengguna Messenger untuk terhubung secara virtual dengan lebih banyak partisipan hingga 50 orang.

Facebook memungkinkan kreator untuk mengatur apakah Rooms dapat diakses secara terbuka atau membatasi ke partisipan yang mendapat undangan. Kreator Rooms juga dapat menyingkirkan partisipan yang dianggap mengganggu.

Tidak hanya itu, perusahaan juga membuka kanal pelaporan untuk tindakan terlarang yang dilakukan di Rooms. Nantinya untuk mengakses fitur ini, kreator dapat mulai memulainya dari aplikasi Facebook atau Messenger.

Pengguna yang ingin bergabung juga tidak perlu memiliki akun Facebook terlebih dulu. Meski baru dapat dibuat lewat Facebook, ke depannya perusahaan ingin fitur ini dapat diakses pula melalui Instagram Direct, WhatsApp, termasuk Portal. 

Pengguna yang sudah tergabung dalam percakapan di Room dapat pula memanfaatkan filter augmented reality atau mengganti latar belakang. Meski tidak ada teknologi end-to-end encryption, perusahaan mengatakan tidak memantau percakapan yang dilakukan melalu fitur ini.

3 dari 3 halaman

Trafik Grup Video Call di Facebook Melonjak

Facebook sendiri mengakui trafik group video call di platformnya melonjak selama wabah virus corona saat ini.  Hal ini diakui oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Dalam data yang dibagikan bulan lalu, lonjakan trafik group video call menggunakan Facebook Messenger mencapai lebih dari 70 persen. Sementara, waktu orang berada dalam group video call meningkat 2 kali lipat secara global.

Dikutip dari CNET, Kamis (26/3/2020), penggunaan fitur voice dan video call di WhatsApp juga meningkat 2 kali lipat dibandingkan tahun lalu, terutama saat masa merebaknya virus corona.

Namun, sebagai platform media sosial nomor satu di dunia, Facebook juga menghadapi tantangan dalam memerangi informasi palsu, hoaks, rumor, dan konspirasi terkait dengan virus ini.

Tetap saja, layanan Facebook menjadi sangat penting bagi pengguna di seluruh dunia untuk saling terhubung. Facebook menyebut, layanannya juga banyak dipakai oleh pemimpin komunitas dan tenaga ahli kesehatan untuk membagikan informasi dan dukungan.

(Dam/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini