Sukses

Setelan Privasi Grup WhatsApp Efektif Atasi Misinformasi?

Selain memberikan kontrol lebih kepada pengguna untuk mengontrol privasi, pengaturan privasi di grup WhatsApp mampu meredam misinformasi?

Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp merilis fitur privasi baru untuk memastikan pengguna tak bergabung ke grup yang tidak dikehendakinya.

Selain memberikan kontrol lebih kepada pengguna untuk mengontrol privasi, pengaturan privasi di grup WhatsApp ini juga dirilis untuk tujuan meredam misinformasi di platform-nya.

Lantas apakah setelan privasi grup WhatsApp ini bakal efektif mengatasi misinformasi yang menyebar di platform-nya?

Kepala Kebijakan Facebook Indonesia, Ruben Hattari mengakui, pihaknya belum bisa mengukur apakah pengaturan privasi grup ini mampu mengatasi peredaran misinformasi di platform-nya.

Namun, Ruben menyebut, pengaturan privasi ini merupakan upaya preventif mencegah peredaran misinformasi.

"Kami belum bisa mengukurnya, karena baru launch hari ini. Tapi gini, ini merupakan langkah preventif. Untuk mengukur dampaknya sangat sulit, karena misinformasi dan bagaimana itu dicerna oleh user kan berbeda-beda, itu sangat relatif," tutur Ruben ditemui di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Rabu (7/11/2019).

Ruben mengatakan, pengaturan privasi di grup WhatsApp ini diberikan sebagai bentuk edukasi ke pengguna.

Facebook sendiri mengakui, pihaknya memiliki tantangan dalam memerangi misinformasi dan hoaks.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rilis Pengaturan Privasi Grup WhatsApp

Clair Devvy, Direktur Kebijakan APAC WhatsApp di Kantor Kemkominfo, Jakarta. Liputan6.com/Agustin Setyo W.

Dalam kesempatan yang sama, WhatsApp merilis pengaturan privasi baru untuk fitur Group. Dengan fitur ini, pengguna bisa mendapatkan kendali lebih saat hendak bergabung ke group obrolan.

"Pengaturan privasi Group ini merupakan bentuk komitmen WhatsApp memberikan pengalaman pesan pribadi terbaik bagi seluruh pengguna, termasuk menangkal penyebaran misinformasi," kata Direktur Kebijakan APAC WhatsApp, Clair Deevy, di Kantor Kemkominfo Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Deevy mengatakan, pengaturan privasi terbaru untuk grup ini dibuat berdasarkan sejumlah langkah yang telah ditempuh oleh pihak WhatsApp. Misalnya saja, pembaruan produk dan kampanye kesadaran publik untuk membantu mengatasi isu misinformasi.

Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa membuka Pengaturan atau Setelan dalam aplikasi. Selanjutnya, pengguna bisa kemudian ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi yang disediakan.

 

3 dari 3 halaman

Macam-macam Opsi Privasi WhatsApp

Direktur Kebijakan APAC WhatsApp Clair Deevy, Menkominfo Johnny G. Plate, dan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hatari di Kantor Kemkominfo, Kamis (7/11/2019). Liputan6.com/Agustin Setyo W.

Tiga opsi tersebut antara lain adalah “Semua Orang”, “Kontak Saya,” atau “Kontak Saya Kecuali.”

Jika pengguna memilih opsi "Semua Orang", artinya semua pengguna WhatsApp, tanpa terkecuali, boleh memasukkan nomor kita ke grup manapun.

Kemudian, jika pengguna memilih opsi “Kontak Saya" berarti hanya pengguna yang terdaftar dalam daftar kontak mereka yang dapat menambahkan ke dalam grup.

Sementara, opsi “Kontak Saya Kecuali" menawarkan pengaturan tambahan untuk memilah siapa saja dalam daftar kontak pengguna yang dapat menambahkan mereka ke dalam grup obrolan.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.