Sukses

Hacker Tiongkok Serang Pertahanan AS dan Asia Tenggara

Kelompok hacker Tiongkok memakai taktik baru untuk menyerang dan memata-matai sektor komunikasi dan pertahanan AS dan Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - Firma keamanan siber Symantec mengumumkan temuan terbaru mereka terkait tindakan hacker asal Tiongkok yang menyerang beragam sektor di Asia Tenggara dan Amerika Serikat (AS).

Kelompok hacker bernama Thrip yang sudah dipantau Symantec sejak 2013 itu dituding berada di balik serangan-serangan tersebut.

"Kami mengidentifikasi tiga komputer di Tiongkok dipakai untuk meluncurkan serangan Thrip. Target-target Thrip di antaranya komunikasi, pencitraan geospatial, serta sektor pertahanan di AS dan Asia Tenggara," tulis laporan Symantec, Jumat (22/6/2018).

Thrip memakai malware bernama Trojan.Ranmaru untuk menginstal sebuah malware jahat ke jaringan korban dari jarak jauh (remote).

Lebih lanjut, Symantec mengkhawatirkan bahwa Thrip turut menarget sebuah satelit komunikasi operator.

Kelompok hacker tersebut dianggap berusaha menginfeksi software yang dijalankan komputer yang berfungsi memonitor dan mengendalikan satelit.

"Ini menunjukkan bahwa bagi kami motif Thrip tak sekadar memata-matai dan bisa termasuk disrupsi," demikian kesimpulan Symantec.

Selain operator satelit, terhitung terdapat tiga operator telekomunikasi di Asia Tenggara yang ditarget oleh Thrip.

Taktik yang dipakai Thrip disebut "Living Off the Land" yang menyembunyikan serangan mereka pada operasi sistem dan jaringan sistem korban mereka. 

Alhasil, Symantec menaksir dibutuhkan waktu lebih lama bagi para analis untuk mengungkapkan adanya serangan hacker tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5 Tips Agar Terhindar dari Malware, WannaCry, dan Cryptojacking

Di sisi lain, internet dapat mengoptimalkan kehidupan seseorang, tapi yang harus dipahami adalah keamanan di internet sangat rentan dan berisiko pencurian data.

"Cybercrime berubah dari tahun ke tahun. Di Indonesia terjadi cryptojacking, serangan siber yang meningkat dan yang paling menghebohkan adalah wannacry," ucap Andris Masengi, Country Manager Symantec Indonesia di Jakarta.

Diperlukan pemahaman yang cukup mengenai internet karena di internet ada orang-orang yang memakai kecerdasannya untuk mencari untung dengan merugikan orang lain.

Agar terhindar dari hacker jahat, Berikut lima langkah yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri berdasarkan laporan tahunan Internet Security Threat Report (Laporan Ancaman Keamanan Internet) dari Symantec.

1. Perhatikan Password

Gunanya password adalah mencegah orang-orang berkepentingan jahat membuka data pribadi kita.

"Sering ganti password kalau beli wi-fi router atau perangkat Internet of things (IoT) karena crypto hacking memiliki daftar standar password dari masing-masing brand," ucap Andris.

Maka rajinlah mengganti password di komputer, smartphone, atau WiFi. Jangan pakai "password123" atau password yang disediakan otomatis dari produk yang dibeli.

Andris juga mengingatkan agar tidak memakai password yang sama di semua platform dan perangkat yang kamu pakai.

2. Selalu Update Sistem

Update sistem selalu diiringi dengan tambahan keamanan. Para hacker jahat selalu mencari kelemahan di setiap sistem agar bisa dibobol untuk berbagai kepentingan.

Para white hat hacker (hacker baik) pun terus berusaha meningkatkan ketahanan sistem. Inilah mengapa update sistem itu penting, sebab sistem yang lama mungkin kelemahannya sudah ditemukan hacker jahat.

Jadi harus rajin meng-update sistem perangkat kamu, mulai dari anti-virus hingga sistem operasi.

3 dari 3 halaman

Perhatikan Keamanan Data

4. Back-up data

Back-up data atau bahasa sederhananya sediakan cadangan data, baik dokumen, foto atau berkas penting lainnya. Tujuannya agar kamu bisa memiliki data cadangan meskipun data kamu hilang karena virus.

Caranya bisa dilakukan secara online atau offline. Cara online bisa kamu lakukan lewat layanan Dropbox atau Google.

Bisa juga dilakukan secara offline seperti memasukan data ke flashdisk atau hard disk cadangan.

5. Terus Ikuti Info Terbaru

Sebagai tambahan, rajin-rajinlah mengikuti informasi mengenai kejahatan siber agar memiliki kesadaran terhadap bahaya serangan siber.

Contohnya, sekarang sedang muncul serangan cryptojacking, yaitu menginfeksi perangkat seseorang untuk memproduksi uang digital, sehingga perangkat akan semakin lambat.

Maka, sering-seringlah mengikuti informasi tentang masalah keamanan perangkat dan virus.

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.