Sukses

88Spares.com Dukung Industri Tekstil Lewat Revolusi Industri 4.0

Industri tekstil memiliki peta jalan yang jelas untuk memanfaatkan teknologi demi mengoptimalkan bisnisnya.

Liputan6.com, Jakarta - Platform marketplace, 88Spares.com, siap mengawal industri tekstil dan produk tekstil (TPT) beradaptasi dengan 'Revolusi Industri 4.0'. Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan TPT sebagai salah satu lima sektor prioritas program industri 4.0.

Bersama makanan dan minuman, otomotif, elektronika dan kimia, TPT memiliki peta jalan yang jelas untuk memanfaatkan teknologi demi mengoptimalkan bisnisnya.

Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan superkomputer, robot pintar, kendaraan swakemudi, dan perkembangan neuroteknologi.

"88Spares bermain di pasar yang hyper niche, kami ini pionir marketplace bahan baku dan mesin yang dibutuhkan industri TPT di Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0," tutur CEO dan Co-Founder 88Spares.com Hartmut Molzahn dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (5/4/2018) di Jakarta.

Menurut Hartmut, kehadiran 88Spares.com dapat memangkas rantai distribusi pembelian bahan baku dan mesin tekstil. Hal itu dapat dilakukan sebab platform ini langsung mempertemukan penjual dan pembeli dalam satu marketplace.

Ia menuturkan, selama ini pabrikan harus membeli mesin dan bahan baku dari luar negeri melalui minimal dua distributor atau agen. Dengan mata rantai penjualan semacam itu, harga akhir yang harus ditebus pun menjadi lebih mahal hingga 60 persen.

"Agen pertama biasanya mengambil margin 40 persen dari penjual, kemudian agen berikutnya memasang margin 20 persen. Akibatnya, pembeli di Indonesia membeli jauh lebih mahal dari harga asli mesin atau kain tersebut," tutur Hartmut.

Kondisi itu membuat biaya produksi yang harus dikeluarkan pabrikan TPT menjadi lebih tinggi dan berimbas pada produk TPT Indonesia lebih mahal ketimbang negara lain. Namun, dengan 88Spares.com, penjual dan pembeli dapat langsung berhubungan tanpa perantara pihak ketiga.

"Penjual bisa mendapat margin 25 persen lebih tinggi, sedangkan pembeli bisa mendapat harga 25 persen lebih murah, sehingga semua bisa untung," tuturnya. Menurut Hartmut, dengan beban produksi yang ditekan, produktivitas dan efisiensi pabrikan TFT meningkat, sehingga nilai ekspornya dapat memenuhi ekspeksasi pemerintah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menjalin Mitra dengan 98 Perusahaan Penyedia Mesin dan Bahan Baku Tekstil

CMO dan Co-Founder 88Spares.com Rosari Soendjoto menuturkan, perusahaannya telah bermitra dengan 98 perusahaan penyedia mesin dan bahan baku tekstil dari seluruh dunia.

"Saat dilakukan uji coba awal 2018, ada pabrikan TPT asal Solo dan Bandung yang melakukan transaksi senilai US$ 1.600. Hal itu mungkin karena kami tak hanya menekan biaya produksi, tapi juga bisa membantu proses impor untuk pabrikan skala kecil dan menengah mendatangkan bahan baku," tuturnya.

Wanita yang akrab dipanggil Ocha itu uga mengaku optimistis, 88Spares.com akan menjadi pilihan pertama bagi pelaku industri TPT dalam mencari kebutuhannya ke depan, sebab platform ini merupakan pionir niche marketplace.

"Status hyper niche marketplace juga membuat kami bisa mengetahui apa yang dibutuhkan pembeli, dan memberikan added value bagi pengguna jasa kami," tuturnya.

Kehadiran 88Spares.com juga disambut baik oleh Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian Muhdori yang menyebut pelaku TPT sebaiknya mulai memanfaatkan teknologi agar bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas pabriknya.

"Industri manufaktur akan menghadapi revolusi 4.0 yang mengintegrasikan seluruh lini produksi. Otomatisasi teknologi dan komunikasi pemasaran merupakan bagian dari revolusi yang tidak bisa dihindarkan dan harus jadi peluang baru perusahaan tekstil Indonesia," tuturnya.

Untuk informasi, Kemenperin menargetkan pada 2019, nilai ekspor TPT bisa menembus angka US$ 15 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3,11 juta orang.

Target tersebut ditetapkan berdasarkan proyeksi pada tahun depan, terjadi penambahan kapasitas produksi sebesar 1.638 ribu ton dengan nilai investasi Rp 81,45 triliun di industri tersebut.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.