Sukses

Dibeli Rp 12 Triliun oleh YouTube, Apa <i>Sih</i> Twitch?

Twitch pada awalnya adalah bagian dari sebuah situs layanan berbagi video bernama Justin.tv yang didirikan oleh Justin Kan.

Liputan6.com, Situs berbagi video milik Google, YouTube baru saja melakukan manuver bisnis yang cukup berani dengan mengakuisisi Twitch, sebuah situs streaming video game populer senilai lebih dari US$ 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun secara tunai. Angka itu setara dengan apa yang pernah dilakukan Facebook saat membeli Instagram pada tahun 2012 lalu.

Sebenarnya seberapa istimewakah Twitch sehingga YouTube rela merogoh kocek cukup dalam? 

Twitch pada awalnya adalah bagian dari sebuah situs layanan berbagi video bernama Justin.tv yang didirikan oleh Justin Kan bersama beberapa temannya, yaitu Emmett Shear, Kyle Vogt, dan Michael Seibel di tahun 2007.

Sebagai salah satu platform video live streaming terbesar di dunia, Justin.tv diklaim menyajikan lebih dari 300 juta video live streaming di lebih dari 250 negara setiap bulannya. Bahkan, penikmat video di Amerika Serikat tercatat menghabiskan lebih banyak waktu menyaksikan video di Justin.tv ketimbang di YouTube.

Di tahun 2011, guna memperkaya konten yang telah ditawarkan di Justin.tv, Justin Kan membuat sebuah fitur khusus yang menangani konten gaming dengan nama Twitch, yang kini sukses menjadi salah satu komunitas video game terbesar berbasis web.

Kesuksesan Twitch telah diprediksi banyak pihak sedari awal. Saat pertama kali diluncurkan, Twitch langsung berhasil menggelar kampanye pendanaan dengan memperoleh dana US$ 35 juta atau sekitar Rp 399 miliar.



Secara teknis, Twitch adalah layanan video yang memungkinkan pengguna meng-upload, melakukan live streaming, dan gameplay melalui konsol Xbox dan PlayStation 4 ke ribuan pemirsa secara real-time.

Situs yang berbasis di San Francisco itu mengklaim saat ini telah memiliki lebih dari 45 juta pengguna aktif bulanan, dengan lebih dari 1 juta anggota yang meng-upload video setiap bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.