Sukses

Bupati Ipuk Lepas Ribuan Jamaah Haji Banyuwangi, Berpesan Jaga Nama Baik Daerah

Diiringi dengan lambaian tangan para pengantar yang memadati bagian depan Kantor Pemkab Banyuwangi itu, 1.238 jamaah haji menuju ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Liputan6.com, Banyuwangi Kibaran bendera oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menandai diberangkatkannya 27 armada bus jamaah haji asal bumi Blambangan pada Sabtu malam (26/5/2024).

Diiringi dengan lambaian tangan para pengantar yang memadati bagian depan Kantor Pemkab Banyuwangi itu, 1.238 jamaah haji menuju ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

"Kami semua mendoakan agar para jamaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan baik, menjadi haji yang mabrur, dan kembali dengan selamat membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat Banyuwangi," ujar Ipuk.

Ipuk juga berpesan kepada para jamaah untuk menjaga nama baik daerah. Ikuti semua petunjuk dan arahan petugas.

“Jangan sampai melanggar aturan, baik aturan syar’i ataupun aturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat,” pintanya.

Tak lupa pula, Ipuk meminta, agar para jamaah menjaga pola hidup selama di Mekkah atau Madinah. Cuaca ekstrem yang sewaktu-waktu terjadi, bisa berpengaruh kekesehatan para jamaah.

“Usahakan minum air putih yang banyak,” jelasnya.

Lebih dari itu, Ipuk juga memohon kepada para jamaah haji agar berkenan mendoakan Banyuwangi. “Semoga Banyuwangi senantiasa diberikan keamanan, keselamatan dan kesejahteraan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Banyuwangi Chaironi Hidayat menjelaskan bahwa jamaah haji Banyuwangi terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter). Yakni, Kloter 57, 58, 59 dan 60.

“Untuk Kloter 60, terbagi dengan jamaah haji asal Sidoarjo,” terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jamaah Termuda Usia 19 Tahun

Lebih rinci, Choironi menjelaskan jika saat ini, jamaah haji lanjut usia relatif sedikit. Jamaah yang berusia di atas 65 tahun sejumlah 263 orang dan 27 di antaranya mengenakan kursi roda. 

“Jamaah tertua bernama Lamiran bin Warso dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu dengan usia 99 tahun. Sedangkan yang paling muda Khotib Nur Yasin dari Kebaman, Srono dengan usia 19 tahun,” paparnya.

Setibanya di Surabaya, para jamaah akan beristirahat di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya terlebih dahulu. Lalu, akan melanjutkan penerbangannya ke Saudi Arabia pada keesokan malamnya.

“Insyallah untuk kepulangannya ke tanah air pada 8 Juli besok,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.