Sukses

Gunung Semeru Erupsi Setiap Hari, BPBD Lumajang Sebut Tidak Berdampak Pada Aktivitas Warga

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, erupsi Gunung Semeru yang terjadi setiap hari hingga saat ini, tidak berdampak pada aktivitas warga di daerah tersebut.

Liputan6.com, Lumajang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, erupsi Gunung Semeru yang terjadi setiap hari hingga saat ini, tidak berdampak pada aktivitas warga di daerah tersebut.

"Alhamdulillah tidak ada dampak akibat erupsi Gunung Semeru. Aktivitas warga berjalan seperti biasa,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang Yudi Cahyono, Senin (19/2/2024).

Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung api Semeru  gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang itu kembli erupsi pada 18 Februari 2024 pukul 06.11 Wib dengan menyebutkan  abu vulkanik setinggi 400 meter di atas puncak  sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah Selatan dan saat laporan tersebut dibuat oleh petugas, erupsi masih berlangsung.

Kemudian, terjadi erupsi lagi pada pukul 10.23 Wib. Visual letusan tidak teramati dan erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 112 detik.

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengalami erupsi setiap hari dalam sepekan terakhir pada pertengahan Februari 2024.

Yudi mengatakan Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl tersebut masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau untuk mematuhi rekoemendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari pucak gunung.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Boleh Beraktivitas Radius 5 Kilometer dari Kawah Puncak

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Kemudian, masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak gunung api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Masyarakat juga diimbau mewaspdai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran Sungai/lembar yang berhulu di puncak Gunung api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.