Sukses

Sudah Berusia 50 Tahun, Pertamina Diminta Susun Masterplan Baru untuk Depo Plumpang

Pengamat perminyakan meminta Pertamina untuk menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang Jakarta Utara, yang dibuat pada 1974 dan kini sudah berusia hampir 50 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat perminyakan meminta Pertamina untuk menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang Jakarta Utara, yang dibuat pada 1974 dan kini sudah berusia hampir 50 tahun.

“Sekarang harus diganti,” kata Toto Pranoto, Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia, Minggu (5/3/2023).

Saat ini tercatat sedikitnya 17 warga dilaporkan meninggal dunia akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Data sementara itu terdiri korban tewas terdiri dari 15 dewasa dan 2 anak-anak.

Daftar korban meninggal tersebut melengkapi daftar panjang 51 korban luka. Korban terdiri dari 49 luka bakar berat, dua luka bakar sedang. BPBD mengungkapkan para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Sebelumnya, sejumlah warga sepakat mengakui adanya bau menyengat seperti minyak tanah sebelum Depo Pertamina Plumpang di Tanah Merah, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023.

Wulan mengatakan mencium bau bensin dan melihat gas putih menyembur selama 15 menit sebelum kebakaran terjadi.

“Baunya menyengat sampai sini. Seluruh warga sini mencium baunya. Ini yang paling parah,” kata Wulan.

Sabar warga RT06/RW10 sekaligus pemilik warung, saat itu baru pulang bekerja sebagai ojek online panik lantaran mencium bau gas seperti minyak tanah menyengat dari depan rumahnya yang terletak pada radius 100 meter dari dinding Depo Pertamina yang terbakar. Mengalami keanehan bau meneyengat tersebut, lalu Subur berjalan menuju rumah pak RT setempat. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Berlarian

“Saya mau berkoordinasi mengenai bau itu. Tapi waktu saya jalan, saya kaget dibelakang saya warga sudah berlari lalu kemudian terdengar suara ledakan,” kata Sabar.

Sabar lantas balik kanan menuju rumahnya untuk menghampiri keluarganya dan meminta mereka segera meninggalkan rumah.

“Ayo segera keluar. Warga sudah banyak yang lari,” kata Sabar warga jalan Perjuangan Koja, Jakarta Utara.

Setelah itu api tampak membubung tinggi, menyebabkan kepanikan warga yang berada disekitar lokasi. “Saya ikutan panik. Padahal saya baru pulang. Kopi yang dibuatkan anak saya pun belum sempat saya minum,” kata Sabar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.