Sukses

SAR Laporkan Tiga Buaya Terpantau Saat Banjir di Sungai Lalindu Konawe Utara Sulawesi Tenggara

Komandan Pos SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Konawe Utara Dedi Irawan menyatakan, kemunculan buaya itu dampak banjir bandang karena air yang meluap dari sungai membanjiri habitat satwa tersebut.

Liputan6.com, Konawe - Komandan Pos SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Konawe Utara Dedi Irawan menyatakan, tiga buaya sering terpantau di Sungai Lalindu Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), dampak banjir bandang.

"Buaya ini terlihat waktu subuh dan nampak kembali pada jam 14.30 Wita di sekitar rakit," katanya, Kamis (16/5/2024), dikutip dari Antara.

Kemunculan buaya itu dampak banjir bandang karena air yang meluap dari sungai membanjiri habitat satwa tersebut. Akibatnya, buaya keluar dari tempat persembunyian dan bergerak mencari mangsa yang terdampar karena banjir.

Pemantauan petugas sejak 3-15 Mei 2024, katanya, situasi penyeberangan sungai dengan jasa rakit di daerah itu relatif kondusif.

Selama banjir di daerah tersebut, pihaknya menurunkan delapan personel untuk bertugas, mulai pukul 08.00 hingga 18.00 Wita, membantu masyarakat di daerah itu.

"Kami imbauan kepada masyarakat karena adanya kemunculan binatang buas harus berwaspada, terutama yang beraktivitas dalam membantu pengendara untuk melintasi luapan sungai, khususnya jasa rakit," kata Dedi.

Ia berharap, warga yang melakukan penyeberangan dengan jasa rakit tetap berhati-hati saat melintasi jalan yang tertutup akibat banjir bandang luapan Sungai Lalindu.

Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara hingga saat ini masih sulit dilalui akibat banjir bandang luapan Sungai Lalindu melanda Kabupaten Konawe Utara.

Kendaraan roda empat dan dua, yaitu minibus dan sepeda motor masih antre untuk naik rakit karena ketinggian air di atas satu meter, sehingga kendaraan belum bisa melintasi daerah tersebut.

"Untuk saat ini, jalur yang putus akibat banjir bandang sepanjang 700 meter, kini tinggal 400 meter untuk melintas dengan menggunakan rakit di daerah tersebut," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3.121 Jiwa Terdampak Banjir

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 923 kepala keluarga (KK) dan 3.121 jiwa terdampak banjir di daerah Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Berdasarkan data yang diterima BNPB sebanyak 923 KK atau 3.121 warga terdampak (banjir Konawe Utara),” kata kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Sabtu 11 Mei 2024 malam.

Abdul menyampaikan banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara sejak Jumat (3/5) masih berdampak di tujuh kecamatan yakni Kecamatan Langgikima, Landawe, Wiwirano, Oheo, Asera, Andowia, dan Kecamatan Molawe.

“Sebagian warga mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat terdekat,” ujar Abdul.

Dia mengatakan bahwa hingga saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara juga masih melakukan pendataan jumlah warga yang mengungsi lainnya.

 

3 dari 3 halaman

327,7 Hektare Lahan Pertanian dan Perkebunan Terendam

Akibat banjir, sejumlah kerugian materil yang tercatat antara lain 729 unit rumah dan 327,7 hektar lahan pertanian dan perkebunan terendam. Banjir juga berdampak pada beberapa prasarana umum seperti dua unit fasilitas ibadah terendam, satu unit jembatan terdampak, dan satu sekolah dasar di Desa Laronganga terendam.

“Hingga Sabtu (11/5) akses jalan di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo terendam banjir hingga ketinggian 1 meter. Keadaan ini membuat akses mobilitas warga putus. Dua unit mobil tronton terbawa arus banjir yang cukup deras,” jelas Abdul.

Atas peristiwa ini, lanjut Abdul mengatakan, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai 9-23 Mei 2024.

"Posko tanggap darurat didirikan di Kantor BPBD Kabupaten Konawe Utara, Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.