Sukses

Pesan Simpatik Coverdale dan Hiburan Maksimal Whitesnake di JogjaROCKarta 2020

Whitesnake tampil memukau di JogjaROCKarta Festival 2020 di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (1/3).

Liputan6.com, Yogyakarta - Dari tahun 1975 ke 2020. David Coverdale pun kembali menyapa Indonesia lewat panggung JogjaROCKarta Festival 2020 di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Minggu (1/3).

Namun, kali ini dia membawa bendera yang berbeda. Bukan lagi Deep Purple seperti 45 tahun lalu, saat dia berkonser di Jakarta. Melainkan Whitesnake, band yang didirikannya pada tahun 1978 usai Deep Purple dibubarkan sementara.

"Senang bisa kembali berada di sini. Sebuah negara yang indah dan masyarakat yang ramah," ujar vokalis berusia 68 tahun itu.

Dan, seperti tak mau mengecewakan penggemarnya di Indonesia yang telah menunggu kelewat lama, Coverdale bersama Joel Joekstra, Reb Beach (gitar), Michale Devin (bass), Michele Luppi (kibor), dan Tommy Aldrige (drum) pun tampil super maksimal dan sangat menghibur.

Penampilan prima Whitesnake didukung juga dengan panggung JogjaROCKarta 2020 yang wah dan tata lampu yang menawan. Panggung raksasa berukuran 22m x 14m, ditambah lidah sepanjang sembilan meter membuat Coverdale leluasa memamerkan staminanya yang masih begitu prima, meski telah berusia senja.

Dia berlari kesana-kemari dengan pitch vokal yang terjaga stabil, konstan. Coverdale juga masih mampu menjangkau nada-nada tinggi seperti di lagu "Here I Go Again" ataupun "Still of The Night".

Dua lagu yang diambil dari album dengan judul Whitesnake (1987) ini merupakan penutup sekaligus yang paling ditunggu penonton JogjaROCKarta 2020, selain nomor soft rock "Is This Love".

Tak pelak, tiga lagu tersebut pun jadi primadona dari total 13 lagu yang dimainkan Whitesnake malam itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Musik Apik

Tampil dengan kostum kebesarannya, kemeja panjang hitam dengan gambar ular putih yang merupakan logo Whitesnake, Coverdale tampak begitu elegan.

Kibasan rambut pirang panjangnya masih seperti dulu, mengukuhkan Coverdale sebagai sosok flamboyan sejati. Sejak dulu dia memang dikenal punya sex appeal yang tinggi untuk lawan jenisnya.

Namun tentu performa gemilang Coverdale malam itu tentu tak akan berarti apa-apa tanpa dukungan iringan musik yang apik. Untungnya, Hoekstra, Beach, Luppi, Devin, dan Aldridge tahu betul cara mengeksplorasi keunggulan suara sang vokalis.

Alhasil, yang terhampar di panggung JogjaROCKarta 2020 di Kridosono pun menjadi sebuah pertunjukan paket yang lengkap.

Whitesnake sendiri memilih lagu "Bad Boys" dari album 1987 sebagai pembuka konser mereka. Kemudian berturut-turut mereka membawakan "Slide It In" dan "Love ain't No Stranger" yang diambil album Slide It In, tahun 1984.

Mereka juga memainkan tiga lagu dari album terkini mereka, Flesh and Blood yang dirilis tahun lalu: "Hey You", "Trouble is Your Middle Name" dan "Shut Up & Kiss Me".

Sementara dari album 1987, selain "Bad Boys", "Is This Love", "Here I Go Again", dan "Still of The Night, mereka juga membawakan "Give Me All Your Love".

Wajar memang jika album 1987 mendapat porsi terbanyak. Sebab, album ini memang yang paling sukses di pasaran. Di Amerika Serikat saja, album ini mendapat delapan platinum karena sudah terjual lebih dari delapan juta kopi!

3 dari 3 halaman

Duet Solo Gitar

Solo gitar yang mempertemukan Hoekstra dan Beach di tengah konser, juga jadi pertunjukan tersendiri. Keduanya bergantian unjuk kebolehan, suara gitar mereka saling bersahutan, tapi tetap melahirkan harmoni yang indah didengar.

Jangan lupakan solo drum dari Tommy Aldridge. Tepatnya usai lagu "Shut Up & Kiss Me", sebelum mereka memainkan lagu kesepuluh, "Is This Love".

Meski telah berusia 69 tahun, permainan Aldridge masih sangat gahar. Pukulannya masih powerful, gerakan kakinya masih begitu stabil menjaga ritme musik Whitesnake pada bass drum.

Tak pelak, sekitar empat menit dia bersolo drum, aplaus pun terus mengalir dari para penonton. Sampai akhirnya dia melakukan atraksi khusus bermain tanpa stick!

Senar drum, cymbals, splash dihajarnya dengan tangan telanjang. Tapi, tetap tempo dan bunyi yang keluar tak berubah, sama dengan saat dia menggunakan sticknya.

Usai solo drum dari Aldridge, berturut-turut "Is This Love", "Fool For Your Loving", dan "Give All Your Love" digeber, sebelum Whitesnake menutup konser dengan dua lagu kunci tadi.

Sebelum mengakhiri konser, Coverdale sempat mengirim pesan simpatik."Indonesia jaga dirimu, bahagialah, dan jangan biarkan orang lain membuat Anda takut."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.